Tidak Ada yang Tahu Kapan Pandemi Berakhir, Dana Pensiun Perlu Disiapkan

Dampak pandemi Covid-19 terhadap ekonomi sangat besar, selain ancaman PHK masal, ancaman resesi juga sudah di depan mata

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 29 September 2020 | 17:25 WIB
Tidak Ada yang Tahu Kapan Pandemi Berakhir, Dana Pensiun Perlu Disiapkan

Investasi Saham dan Reksadana

Demi mengejar imbal hasil, investasi di saham dan reksadana saham memang memungkinkan. Tapi bencana Covid-19 ini kejadian yang amat luar biasa. Agar tidak jatuh, maka dana pensiun diharapkan memperhatikan manajemen risiko serta kewajiban membayar manfaat pensiun jatuh tempo.

Yang terpenting adalah porsi dan arahan investasi yang lebih berhati-hati dalam menghadapi dinamika pasar. Semua untuk kepentingan pendiri dan peserta.

Maka mayoritas jika memiliki dana baru, cenderung akan dialokasikan ke deposito, obligasi, daripada mengisi berkurangnya alokasi investasi di saham dan reksadana.

Baca Juga:Teddy PKPI: Kalau Saya Kepala Daerah, Gatot Cs Bakal Menangis di Kaki Saya

Sekadar ilustrasi imbal hasil, bisa mencontoh dari paket-paket penawaran investasi di Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syariah Muamalat.

DPLK ini menawarkan tiga paket pilihan investasi. Paket A 100% dana ke deposito, Paket B maksimal 80% ke sukuk dan paket C maksimal 80% ke saham dan reksadana. 

Sebagai perbandingan, di industri asuransi yang juga memiliki horison investasi jangka panjang seperti dana pensiun, mengocok ulang investasi mereka. Seperti  Allianz Indonesia dari segi investasi saham di semester II-2020 adalah beralih ke sikap yang lebih konstruktif  jika dibandingkan dengan semester I-2020.

Namun akan tetap berhati-hati dengan mengacu kepada kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah seperti pembatasan sosial berskala besar (PSBB)  kembali untuk kota Jakarta, serta tetap melihat peluang akan adanya perbaikan secara bertahap.

Sedangkan untuk obligasi, Allianz Indonesia optimis masalah pendanaan negara tahun ini sudah cukup. Setelah Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengumumkan skema pembagian beban dan inflasi dapat dikendalikan.

Baca Juga:Sri Mulyani: Pandemi Covid-19 Gerus Ekonomi Global USD 8,8 Triliun

Allianz Indonesia mengantisipasi hasil investasi yang lebih baik di tahun 2021 dan fokus pada fase pemulihan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini