"Pada 2021 nanti akan kami plot untuk pengembangan api abadi Bonagung," ujar Suwarno dilansir dari Solopos.com, Selasa (6/10/2020).
Kobaran api terlihat jelas dari cerobong besi yang dibuat oleh warga sekitar. Bagian atas cerobong besi itu terdapat sebuah rantang yang dipakai untuk melindungi api dari tiupan angin.
Cerobong tempat keluar api itu berda dalam sebuah gubuk mungil berukuran 1,5 x 1,5 meter. Gubuk yang dibangun dengan fondasi beton itu bertujuan melindungi api dari guyuran air hujan.
Kerangka gubuk itu terbuat dari batang kayu dan bambu yang dipotong ala kadarnya. Dinding gubuk itu berupa triplek bekas dan anyaman bambu. Sementara bagian atap berupa seng bergelombang. Gubuk itu dibangun warga Dukuh Banyurip, Desa Kalikobok, yang berbatasan langsung dengan Desa Bonagung.
Baca Juga:Yanar Dag, Api Abadi Berumur 4 Ribu Tahun yang Tak Pernah Padam