SuaraJawaTengah.id - Penjual mie ayam di kawasan wisata Borobudur menawarkan ide baru menyajikan mie dalam mangkok cetakan adonan bakso.
Mie ayam mangkok bakso, demikian warga net menyebut sajian kuliner unik ini. Sajian kuliner ini ramai dibicarakan di grup WhatsApp dan Facebook warga Magelang selama 2 minggu terakhir.
"Saya buka warung mie sejak Maret 2020. Dulu hanya jual mie ayam biasa. Pembeli belum seramai sekarang," kata pemilik warung mie ayam mangkok bakso, Saifulloh, saat ditemui Suara.com pada Rabu (7/10/2020).
Wadah mie terbuat dari adonan bakso yang dicetak cekung menyerupai mangkok. Karena terbuat dari bahan bakso, mangkok ini bisa dimakan.
Baca Juga:Wajib Mampir, Ini 4 Rekomendasi Kuliner Legendaris di Malioboro
Sebelum menjual menu baru mie ayam mangkok bakso, Saifulloh hanya menjual mie ayam biasa. Saat itu warung bakso dan mie ayam "Bang Poell" hanya mampu menjual 20-30 porsi mie ayam.
Sejak menyajikan menu mie ayam mangkok bakso, penjualannya naik menjadi 50-100 porsi dalam sehari.
Kebanyakan pembeli datang dari luar daerah seperti Kota Magelang dan Muntilan. Mereka tertarik melihat tampilan mie mangkok bakso dan penasaran untuk mencicipi.
"Penasaran. Saya tahu dari saudara yang pernah ke sini. Bentuknya unik. Ini sengaja mampir mau ke tempat saudara di Salaman," kata Azizah warga Kota Mungkid.
Satu porsi mie ayam mangkok bakso dihargai Rp 14 ribu. Sedangkan satu porsi bakso yang juga disajikan dalam mangkok cetakan bakso dibadrol Rp 15 ribu.
Baca Juga:Usai Demo Ricuh, Gedung DPRD Kota Tegal Penuh Coretan, Wasmad Dibawa-bawa
Menurut Saifulloh, jumlah pembeli biasanya membludak pada hari Jumat, mencapai lebih dari 100 porsi. Setiap Jumat dia memberikan harga diskon menjadi Rp 12 ribu untuk satu porsi mie ayam mangkok bakso.
"Hari Jumat paling rame. Ya sedikit-sedikit sodakoh. Jumlah pembeli membludak sampai tempat ini tidak muat."
Saifulloh mengaku mendapat ide menyajikan mie ayam dalam mangkok berbahan adonan bakso dari saudaranya. Ide kreatif itu muncul untuk menarik perhatian calon pembeli.
Racikan mie ayam mangkok bakso kemudian di-share di media sosial dan mendapat responnya luar biasa. Setiap hari, Saifulloh menghabiskan 8 kilogram bahan bakso dan 5 kilogram mie.
Sebelum membuka usaha warung mie ayam, Saifulloh bekerja di perusahaan pengolahan kayu lapis di daerah Tempuran. Karena sakit berkepanjangan, dia memutuskan keluar sehingga sempat menganggur.
Kini dibantu istri dan kedua orang anaknya, Saifulloh membuka usaha warung mie ayam. Promosi lewat medsos dan ditunjang lokasi berjualan yang berada di jalur ramai Borobudur-Tempuran juga mendukung usaha ini semakin maju.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi