Kisah Gindring Waste, Seniman Jalanan Brutal Tapi Takwa

Sempat jadi buron Satpol PP, namun kisah aksi vandalisme yang dilakukan sebagai wujud kritik terhadap pemimpin yang ada di Kota Magelang

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 14 Oktober 2020 | 08:02 WIB
Kisah Gindring Waste, Seniman Jalanan Brutal Tapi Takwa
Karya street art Gindring Waste. (Dok. Pribadi)

Santai menghadapi ancaman, Gindring justru menjawabnya dengan membuat mural di tembok pos Satpol PP di dekat Alun-alun Kota Magelang dengan coretan: “Relax Aja Boi”.

Lama kucing-kucingan, Gindring akhirnya tertangkap. Sempat ditahan semalam dan diinterogasi, lelaki 26 tahun ini dibebaskan.

Tapi dari situ justru banyak personel satpol balik memuji karya Gindring dan menganggap kreasinya sebagai kritik membangun. Satpol PP meminta Gindring dan kawan-kawan melukis di salah satu pojok kantor mereka.

“Salah seorang petugas bahkan minta dibuatkan gambar di kanvas dan dibayar Rp 5 juta.”

Baca Juga:Duh! Ketua Komnas Perlindungan Anak Jateng Ditahan Polisi

Menyampikan kritik lewat karya mural, Gindring terinspirasi Banksy. Street artis anonim asal Inggris itu menjadi panutan Gindring dalam menyampaikan protes.

“Dari dulu ngritik-ngritik itu terinspirasi Banksy. Sebab lewat mural orang-orang menjadi tersadarkan.”

Perjalanan karir Gindring Waste penuh liku-liku. Lelaki pencinta skateboard ini pernah bekerja di percetakan sebagai “seniman” desain buku Yasin dan tahlil.

Pengalaman hidup itu yang kemudian menegaskan Gindring sebagai seniman jalanan beraliran “brutal namun tetap bertaqwa”.

“Sak bosok-bosoke urip yo digeguyu wae (sebusuk-busuknya hidup ya ditertawakan saja).”

Baca Juga:Viral Video Bupati Blora Berjoget Ria, Ganjar: Jadilah Contoh yang Baik

Mulai menggambar di jalanan sejak tahun 2007, Gindring mengaku saat ini sudah dapat hidup dari hasil karya-karyanya.

Selain menjadi commission painting (seniman freelance gambar), Gindring juga menjadi desainer langganan sejumlah brand skateboard seperti Scratch dan Etaks.

Gindring pernah menggarap lukisan pesanan artis Ganindra Bimo yang diaplikasikan di atas papan skateboard. Lukisannya berkisah Batman dan Robin yang sedang berselancar. Karya itu katanya hasil curahatan Bimo tentang kehidupannya.

Lukisan pesanan artis Ganindra Bimo yang diaplikasikan di atas papan skateboard, Karya Gindring Waste. (Dok. Pribadi)
Lukisan pesanan artis Ganindra Bimo yang diaplikasikan di atas papan skateboard, Karya Gindring Waste. (Dok. Pribadi)

Lukisan yang disusun di atas 12 papan skateboard itu dipesan Bimo seharga Rp 20 juta.

“Kita sama-sama mengagumi karakter itu (Batman and Robin). Ternyata dia juga koleksi Batman and Robin,” ujar Gindring.   

Gindring saat ini sedang menggarap desain gambar kolaborasi dengan salah satu produsen liquid vapor. Dia berhak mendapat 30 persen royalti dari total penjualan produk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak