Warga Sragen Temukan Stampel Kuno, Diduga Berlaku di Era Paku Buwono XI

Pada stempel itu tertera tulisan Djatibatoer Ku Gemolong Son

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 13 Oktober 2020 | 16:54 WIB
Warga Sragen Temukan Stampel Kuno, Diduga Berlaku di Era Paku Buwono XI
Arif Budiman, 36, menunjukkan stempel kuno yang diperkirakan peninggalan zaman PB XI di rumahnya di Dukuh Kedungdowo, Desa Somomorodukuh, Plupuh, Sragen, Selasa (13/10/2020). (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

SuaraJawaTengah.id - Warga Dukuh Kedungdowo, Desa Somomorodukuh, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah menemukan sebuah stempel kuno. Benda tersebut diperkirakan pernah berlaku di Kasunanan Surakarta saat Paku Buwono XI. 

Stempel berbentuk lingkaran ditemukan di area persawahan. Dilihat dari bentuknya, stampel terbuat dari campuran perunggu dan perak itu memiliki berat sekitar 250 gram dengan diameter sekitar 4 cm.

Pada stempel itu tertera tulisan Djatibatoer Ku Gemolong Son yang dicetak dalam posisi terbalik seperti stempel pada umumnya.

Pada stempel itu juga tertera gambar mahkota raja yang identik dengan mahkota raja pada logo Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Baca Juga:Duh! Selama Demo UU Cipta Kerja, 260 Orang di Jateng Menjadi Korban HAM

"Stempel ini ditemukan mertua saya saat mencangkul di sawah beberapa waktu lalu. Tadinya mertua saya mengira itu koin kuno, ia lalu membawa pulang. Sesampainya di rumah, benda itu dibersihkan hingga tulisan di permukaannya itu bisa terbaca," ucap Arif Budiman, dilansir dari Solopos.com, Selasa (13/10/2020).

Arif yang memiliki ketertarikan pada cerita sejarah berusaha mencari tahu asal usul stempel kuno itu. Akan tetapi, dia merasa kesulitan untuk mengungkap cerita di balik stempel kuno itu secara utuh.

Djatibatoer sendiri merupakan ejaan lama dari Jatibatur yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Gemolong.

Kebetulan, Desa Jatibatur berada tak jauh dengan Desa Somomorodukuh yang menjadi tempat tinggalnya. Sementara kata su dan son, kata dia, merupakan frase dalam bahasa Jepang.

"Logo mahkota itu lebih mirip logo keraton pada masa PB XI [yang berkuasa pada 1939-1945] . Masa pendudukan Jepang di Indonesia sendiri terjadi pada tahun 1942-1945. Jadi, bisa jadi stempel itu dibuat pada masa pendudukan Jepang di Indonesia yang bertepatan saat PB XI berkuasa," ujar Arif Budiman.

Baca Juga:Di Tengah Demo, Ganjar Ajak Buruh Nyanyi Dangdut

Arif masih menyimpan stempel itu di rumahnya. Tidak menutup kemungkinan, kata dia, ada orang lain yang juga menyimpan stempel kuno sejenis.

Dia berharap bisa menambah wawasan terkait cerita sejarah di balik stempel kuno itu secara utuh.

"Kalau ada pemilik stempel sejenis malah bisa diajak bertukar pikiran. Kegunaan stempel kuno pada masa lalu itu untuk apa dan siapa yang membuatnya, sampai sekarang belum terungkap," paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini