Liga Ditunda, Pandemi Covid-19 Makin Parah, PSIS Rugi Miliaran Rupiah

Meski tidak ada liga, PSIS tetap membayar kontrak pemain dan official

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 14 Oktober 2020 | 14:36 WIB
Liga Ditunda, Pandemi Covid-19 Makin Parah, PSIS Rugi Miliaran Rupiah
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, saat memberikan keterangan pers tentang sanksi diskualifikasi PSIS, di Semarang, Jateng, Rabu (29/10/2014) lalu. [Antara/R Rekotomo]

SuaraJawaTengah.id - CEO PSIS Yoyok Sukawi mengaku sudah merugi sekitar Rp7,5 miliar. Kerugian itu dialami karena penghentian kompetisi Liga 1 sejak Maret 2020 akibat pandemi Covid-19.

Pria yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI itu menerangkan, sekelas tim Liga 1, dana yang harus disiapkan minimal Rp3 miliar sampai Rp4 miliar.

Menurutnya, uang tersebut untuk biaya merekrut pemain, tanggungan akomodasi, termasuk juga dana untuk membayar DP pemain. Apalagi meski kompetisi dihentikan sementara, klub masih wajib melakukan pembayaran gaji ke pemain.

Yoyok menambahkan,  saat pandemi ini bukan soal nominal saja yang membuat sulit. Akan tetapi mendapatkan pihak yang bersedia memberi pendanaan.

Baca Juga:90% Wisatawan Domestik Hemat Bujet Traveling saat Pandemi Covid-19

"Kalau biasanya tidak ada pandemi, kita bisa minta ke sponsor pembayarannya diajukan. Mereka setuju. Atau kalau sponsor tidak ada kita carikan hutang bank, dan bank banyak yang berminat sampai rebutan,” ujar Yoyok dilansir dari Ayosemarang.com, Rabu (14/10/2020).

"Kalau sekarang itu tidak bisa, situasinya pandemi. Yang ngutangi tidak ada, sponsor tidak ada, mau jual aset tidak ada yang beli. Sampai seberat itu. Padahal kebutuhan kan terus,” sambungnya.

Ia menjelaskan, saat ini para sponsor PSIS masih menahan pendanaan. Sehingga pemasukan ke klub masih tertahan. 

"Mereka mensponsori PSIS karena suporternya banyak. lha pertandingan baru tiga kali dimainkan. Harusnya 34 pertandingan. Masa minta dibayar yang pertandingan lainnya, ya jelas tidak mau," katanya.

Ia menerangkan, sebagian besar sponsor PSIS menggunakan metode penghitungan per pertandingan.

Baca Juga:Ahli Ungkap Lima Kebiasaan yang Bisa Perburuk Pandemi Covid-19

"Terus ada juga sponsor yang sudah bayar atau penuh. Mereka bertanya, pertandingan cuma tiga kali main. Mau kembalikan uang atau diganti tahun depan? Padahal uangnya sudah dipakai buat bayar pemain. Dan masa ia kita suruh pemain untuk kembalikan," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini