Bertani di Semak Belukar, Kelompok Pemuda ini Bagikan Sayur Gratis

Di tengah pandemi, mereka membagikan sayuran gratis kepada warga setempat

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 20 Oktober 2020 | 07:30 WIB
Bertani di Semak Belukar, Kelompok Pemuda ini Bagikan Sayur Gratis
Kegiatan Serikat Tani Kota Semarang (STKS) (Suara.com/Dafi Yusuf)

SuaraJawaTengah.id - Sadar akan kebutuhan pangan yang semakin sulit selama pandemi Covid-19, kumpulan pemuda Kota Semarang yang tergabung dalam Serikat Tani Kota Semarang (STKS) memanfaatkan lahan semak belukar untuk bercocok tanam

Ketika panen, hasil dari tanaman tersebut dibagikan kepada warga sekitar secara cuma-cuma. Saat ini, lahan pertanian tersebut selain sebagai tempat bercocok tanam juga digunakan untuk bermain anak-anak.

Pegiat STKS, Cornel Gea mengatakan, gerakan ini lahir lantaran kekhawatiran mereka terhadap krisis pangan selama pandemi Covid-19 di Kota Semarang.

"Pemerintah lamban dalam mengantisipasi kemungkinan krisis pangan imbas dari wabah virus Corona. Mencoba membantu warga sekitar dengan bercocok tanam," jelasnya  di RT 8 RW 28, Perumahan Bukit Mutiara Jaya, Meteseh, Tembalang, Senin (19/10/2020).

Baca Juga:Tolak Demo Anarkis, Pelajar SMK Semarang Gelar Aksi Damai

Melalui lahan mangkrak tersebut mereka menanam berbagai macam sayuran seperti sawi, kacang panjang, terong, cabai dan tomat. Sedangkan umbi-umbian ditanam di tempat yang lain.

"Umbi-umbian kami proyeksikan sebagai pengganti beras seperti ketela rambat dan singkong," ucapnya.

Cornel berharap hasil panen dari lahan yang mereka garap bisa membantu dapur umum yang berguna bagi masyarakat sekitar. Selain itu, dengan cara bercocok tanam ia ingin menyadarkan masyarakat akan pentingnya kemandirian pangan.

"Di Kota Semarang itu banyak lahan yang tak terpakai, itu bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam," ucapnya.

STKS telah mengelola 3 lahan di Gunungpati dan 2 lahan di Tembalang. Meski begitu, ia belum kepikiran akan menjual hasil tanaman tersebut. Jika ia hitung, keseluruhan lahan yang digarap STKS seluas 375 meter persegi.

Baca Juga:Malingnya Sempat Minta Maaf, Paginya Sapto dan Rohmad Malah Balik Ditangkap

"Belum kepikiran mau menjual, yang penting bisa membantu warga sekitar saat pandemi Covid-19. Kemandirian pangan itu sangat penting," ujarnya.

Sampai saat ini, STKS mempunyai 10 relawan yang berlatar belakang multidisiplin seperti peneliti, mahasiswa, pengacara, dan ibu rumah tangga.

"Sumber bibit, peralatan, pupuk dan lainnya dilakukan secara mandiri. Setelah panen kita akan berikan kepada orang yang membutuhkan," ucapnya.

Ketua RT 8 RW 28 Perumahan Bukit Mutiara Jaya III, Meteseh, Tembalang, Widodo mengaku senang dengan kegiatan positif yang dijalankan STKS. Menurutnya, apa ang dilakukan STKS bermanfaat buat warga sekitar.

"Awalnya saya tegur saat mereka sedang mengelola lahan kecil di salah satu sudut perumahan," Katanya.
 
Namun kini Widodo menawarkan lahan yang lebih luas untuk mereka kelola. Tak hanya itu, warga RT juga mendukung kegiatan mereka dengan memfasilitasi kebutuhan air dan listrik, serta bantuan berupa uang tunai dari Kecamatan Tembalang.

"Kegiatan positif ini membuat warga turut merasa senang, selain mendapatkan hasil yang dibagikan cuma-cuma, warga juga merasa senang karena lahan yang sebelumnya semak belukar dan berbahaya untuk anak-anak kini malah bisa untuk tempat bermain," Pungkasnya.

Kontributor : Dafi Yusuf

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini