Tunda Acara Maulid Akbar, Ini Penjelasan Habib Luthfi

"Jangan sampai menimbulkan yang tidak diinginkan, sekarang ini oknum-oknum bermunculan, sehingga ingin membenturkan sesama kita."

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 19 November 2020 | 15:52 WIB
Tunda Acara Maulid Akbar, Ini Penjelasan Habib Luthfi
Habib Luthfi bin Yahya. (Instagram @habibluthfibinyahya)

SuaraJawaTengah.id - Habib Luthfi bin Yahya memutuskan menunda acara Mualid Akbar Kanzus Sholawat Kota Pekalongan setelah sempat ramai diperbincangkan di media sosial.

Salah satu pertimbangan penundaan acara yang semula akan digelar pada 22 November tersebut adalah pelaksanaan pilkada pada 9 Desember.

Hal itu ‎disampaikan Habib Luthfi saat menggelar rapat dengan panitia Maulud Akbar dan pihak-pihak terkait di Gedung Kanzus Sholawat Kota Pekalongan, Selasa malam (17/11/2020).

Ulama kharismatik itu‎ mengatakan, acara Maulid Akbar tetap akan digelar, namun pelaksanaannya ditunda hingga 22 Desember.

Baca Juga:Ustaz Maaher Akhirnya Minta Maaf, Buat Nikita Mirzani?

"Banyak kota-kota khususnya di Jateng akan menghadapi pilkada. Supaya kita semuanya tidak terkontaminasi oleh keperluan politik, mungkin setelah 9 Desember‎, baru kita mengadakan maulid sebagai pendingin, penetral," kata Habib Luthfi berdasarkan rekaman rapat yang diperolehSuara.com, Kamis (19/11/2020).

‎Selain pertimbangan suasana politik menjelang pilkada, penundaan acara Maulid Akbar juga agar tidak dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk memecah-belah persatuan bangsa.

‎"Jangan sampai menimbulkan yang tidak diinginkan. Sekarang ini oknum-oknum bermunculan, sehingga ingin membenturkan sesama kita," ujarnya.

‎Menurut Habib Luthfi, penundaan acara untuk memberikan contoh yang baik kepada masyarakat di tengah situasi nasional saat ini.

‎"Kami tidak akan memberikan contoh yang kurang terpuji. Sebab apapun kami akan mengangkat kepentingan umat dan bangsa. Itu yang saya utamakan. Untuk menjaga kesatuan, persatuan, keutuhan Indonesia," ujar dia.

Baca Juga:Diduga Hina Habib Luthfi bin Yahya, Ustaz Maaher Resmi Dipolisikan

Ulama yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu pun meminta maaf‎ atas keputusan penundaan acara dengan sejumlah pertimbangan tersebut. "Jadi saya mohon maaf sebesar-besarnya atas mundurnya acara. Semoga ini bisa dipahami," kata dia.

‎Sebelumnya, rencana penyelenggaraan Maulid Akbar Kanzus Sholawat Kota Pekalongan sempat ramai ddiperbincangkan media sosial bertepatan dengan ramainya berita pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat.

Pencopotan dilakukan buntut dari acara pernikahan dan peringatan Maulid Nabi yang digelar di kediaman Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta dan acara peringatan Maulid Nabi di Bogor yang dihadiri Front Pembela Islam (FPI) itu.

Sejumlah warganet menyoroti dan membandingkan acara Habib Rizieq dengan rencana penyelenggaraan acara Habib Luthfi bin Yahya itu karena sama-sama menimbulkan kerumunan.

Flyer rundown acara tersebut juga sudah beredar di dunia maya.‎ Dalam rundown itu, rangkaian acara Maulid Akbar Kanzus Sholawat sudah dimulai sejak 18 November. 

Selain peringatan Maulid Nabi sebagai acara puncak, sejumlah acara‎ lain yang rencananya digelar di antaranya Nikah Maulid, Kirab Merah Putih dan Ikrar NKRI, serta Pawai Pajang Jimat Pekalongan.

Kontributor : F Firdaus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini