Indonesia Tidak Jadi Negara Islam, Ini Kata Gus Dur

Menurut Gus Dur, Indonesia lebih mengedepankan Bhinneka Tunggal Ika

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 25 November 2020 | 06:18 WIB
Indonesia Tidak Jadi Negara Islam, Ini Kata Gus Dur
Gus Dur dikenang saat perayaan Imlek 2019 dengan ##TerimaKasihGusDur

SuaraJawaTengah.id - Islam menjadi agama mayoritas di Indonesia. Dalam sejarahnya, Indonesia bisa merdeka tak lepas dari banyaknya peran kaum muslim terutama kalangan ulama dan tokoh pergerakan.

Lantas mengapa bangsa Indonesia tidak jadi negara Islam? Ternyata begini penjelasan dan jawaban bijak tokoh NU (Nahdlatul Ulama) dan Gus Dur.

Dilansir dari Hops.id media jaringan Suara.com, Kyai Haji Abdurrahman Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Dur merupakan cucu dari pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia NU.

Meski Gus Dur menjadi keturunan langsung dari tokoh-tokoh Islam yang berpengaruh di Indonesia, sosok yang dikenal sebagai ulama karismatik dan memiliki sikap toleransi tinggi ini ternyata memiliki jawaban cerdas alasan di balik Indonesia tidak menjadi sebuah negara Islam.

Baca Juga:Sebentar Lagi Pulang, Video Seteru Habib Rizieq Dengan Gus Dur Viral

Alasan itu diunggah oleh akun jejaring media sosial resmi NU di Instagram, @NahdlatulUlama.

Dalam caption video yang dibagikan tersebut, akun Instagram NU ini menjelaskan alasan Gus Dur ketika ditanya mengapa Indonesia tidak jadi negara Islam.

Dalam cuplikan video tersebut, Gus Dur awalnya menyinggung konsep jihad yang pernah digaungkan kakeknya, K.H. Hasyim Asyari ketika masa penjajahan kolonialisme Belanda.

Mantan Presiden RI ke-5 ini menyatakan bahwa mendirikan negara Islam itu bukan menjadi kewajiban yang perlu diwujudkan.

“Negara Indonesia jika diserang bangsa lain harus dipertahankan sebagai perintah agama. Wajib hukumnya. Mati di situ surga imbalanya,” kata almarhum Gus Dur dalam Bahasa Jawa.

Baca Juga:Politisi Ini Bandingkan Sikap Donald Trump di Pilpres AS dengan Gus Dur

“Maka dari itu kita tidak perlu bingung jika diserang pertanyaan ‘Kok enggak bikin negara Islam?’. Jawabannya mudah, ‘Lha enggak wajib kok,” sambungnya.

Lebih lanjut, menurut Gus Dur sebuah negara dengan berlandaskan Islam itu tak buruk alias baik adanya, namun tidak membentuk negara Islam pun tak menjadi masalah.

Terlebih Gus Dur menjelaskan bahwa, sejatinya di Indonesia tak cocok jika harus berbentuk negara Islam lantaran penganut kepercayaan yang ada di tanah air tak hanya Islam saja.

“Bikin (negara Islam) bagus, enggak bikin juga enggak apa-apa. Kalau Indonesia lebih baik enggak bikin (Negara Islam),” tegas Gus Dur.

“Karena apa? Karena agamanya beragam, ada Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Konghucu. Jadi itu sebab-sebab berdirinya negara yaitu mempertahankan keragaman kebhinekaan,” tandasnya.

Penjelasan tokoh NU

Serupa dengan pernyataan Gus Dur, Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Musthofa Aqil Siroj juga pernah mengungkapkan hal serupa pada beberapa tahun silam.

Mengutip situs NU online, para ulama dan tokoh pendahulu muslim kala itu telah sepakat bahwa tak akan menjadikan Indonesia sebagai negara Islam.

Salah satu alasan kuatnya, hal itu dipilih lantaran Nabi Muhammad SAW sendiri tak pernah mendirikan negara Islam. Bahkan tak ada rujukan satu negara Islam pun yang mencontohkan kedamaian.

“Pertama, Nabi Muhammad itu tidak mendirikan negara Islam. Madinah, tidak dibuat sebagai negara Islam. Kedua, yang namanya khalifah (pemimpin Islam) yang mana? Suriah, Irak, atau Libya yang memakan banyak korban jiwa karena perang saudara? Atau, Arab Saudi yang sekarang sedang perang dengan Yaman,” jelas Musthofa Aqil Siroj.  

“Kalau ada pertanyaan, kenapa Indonesia tidak membikin negara Islam? Jawabannya mudah “karena tidak ada kewajiban untuk mendirikannya” Mengapa? Simak penjelasan Gus Dur berikut ini,” tulis akun @NahdlatulUlama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini