Cuaca Ekstrem Masih Menyelimuti Jateng, BMKG: Tegal Raya Puncak Musim Hujan

Masyarakat di wilayah Tegal Raya diimbau untuk mewaspadai bencana hydrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 14 Januari 2021 | 22:31 WIB
Cuaca Ekstrem Masih Menyelimuti Jateng, BMKG: Tegal Raya Puncak Musim Hujan
Ilustrasi hujan - (PIxabay/PublicDomainPictures)

SuaraJawaTengah.id - Cuaca buruk atau ekstrem masih menyelimuti di wilayah Jawa Tengah. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana alam. 

Dilansir dari Ayosemarang.com media jaringan Suara.com, Badan Meteorologi, Klimatogi dan Geofika (BMKG) Tegal memprediksi puncak musim hujan di wilayah Tegal Raya terjadi pada pertengahan Januari hingga Februari 2021.

Masyarakat di wilayah Tegal Raya diimbau untuk mewaspadai bencana hydrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.

Prakirawan BMKG Tegal Laylya Isnaini mengatakan, curah hujan tinggi masih berpeluang terjadi di wilayah Tegal Raya. Khususnya Tegal bagian selatan.

Baca Juga:Gempa Guncang Jateng Selatan, Ini Kesaksian Warga

"Untuk beberapa hari ke depan, cuaca di wilayah Tegal bagian selatan berpeluang hujan ringan-lebat pada siang-malam hari. Sedangkan untuk wilayah Tegal bagian utara berpeluang hujan ringan-sedang pada sore-malam hari dan dini hari," jelasnya, Kamis (14/1/2021).

Menurutnya, curah hujan tinggi menjadi salah satu pertanda datangnya puncak musim hujan yang diprediksi terjadi pada pertengahan Januari hingga awal Februari 2021.

Masyarakat diminta waspadai cuaca ektrem yang bisa memicu bencana hydrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.

"Seperti yang terjadi beberapa hari yang lalu di wilayah Bumijawa," ujarnya.

Laylya mengatakan, angin puting beliung masih berpotensi terjadi, namun bersifat lokal. Masih ada potensi terjadi angin puting beliung, tapi sifatnya lokal.

Baca Juga:Prediksi Cuaca BMKG : Jaksel dan Jaktim Berpotensi Diguyur Hujan

Artinya, luasannya sempit, dalam waktu singkat dan tidak terdeteksi oleh citra satelit, terangnya. Selain itu, untuk masyarakat pesisir juga diminta untuk mewaspadai terjadinya gelombang tinggi.

"Selain itu, juga perlu diwaspadai tinggi gelombang di perairan utara Jateng yang berkisar 2,5 -4 meter," ungkapnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak