Awas! Nyeri Pinggang di Pagi Hari, Bisa Saja Gejala Inflamasi

Jika mengalami nyeri pinggang lebih dari 60 menit maka segera lakukan konsultasi ke Dokter

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 30 Januari 2021 | 07:00 WIB
Awas! Nyeri Pinggang di Pagi Hari, Bisa Saja Gejala Inflamasi
Ilustrasi nyeri pinggang atau pinggul. (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Bangun tidur di pagi hari kadang tidak berjalan secara sempurna. Dari nyeri leher hingga nyeri di pinggang yang tak sembuh-sembuh. 

Nah, kalau nyeri pinggang tak sembuh-sembuh kita harus segera melakukan konsultasi ke dokter. Jangan sampai nyeri otot maupun tulang tersebut menjadikan kita lumpuh seumur hidup. 

Dilansir dari ANTARA, para ahli menyarankan orang-orang yang mengalami nyeri pinggang lebih dari 60 menit dengan gejala kaku di pagi hari, terutama saat bangun tidur, untuk mewaspadai kemungkinan gejala awal nyeri pinggang inflamasi, apalagi bila itu terjadi selama hingga tiga bulan.

Dokter spesialis ilmu penyakit dalam divisi reumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, RS Hasan Sadikin, Bandung, Laniyati Hamijoyo mengatakan, penderita bisa juga terbangun di malam hari karena rasa sakit atau bangun pagi dengan kondisi pinggang terasa pegal.

Baca Juga:Alami Gerd Saat Bangun Tidur? Begini Cara Mengatasinya

"Ketika digerak-gerakkan membaik, kalau munculnya pelan-pelan umumnya pada orang muda berusia di bawah 45 tahun, kalau diberi obat anti nyeri membaik, tetapi kalau setop obatnya sakit lagi. Kalau nyeri pinggang karena inflamasi nyerinya lebih dari 60 menit," ujarnya beberapa waktu lalu.

Kondisi ini berbeda dengan nyeri pinggang pada umumnya (mekanik) yang biasanya berlangsung kurang dari 45 menit dan dialami orang berusia 20-65 tahun.

Nyeri pinggang inflamasi juga disertai gejala lain seperti mata merah, bercak merah di kulit, diare kronis, artritis, sakit di tumit pada pagi hari, jari-jari bengkak dan sakit dan nyeri di tumit bagian belakang.

"Tanda-tanda ini harus kita cari. Kalau ada tanda-tanda ini, biasanya berhubungan dengan suatu spondiloartritis. Kalau lebih lama dibiarkan lalu susah gerakkan leher atau bersandar di tembok kepala tidak bisa menempel lagi, itu harus hati-hati," tutur Lani.

Dokter spesialis penyakit dalam divisi reumatologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS Cipto Mangunkusumo, Rudy Hidayat, menuturkan, nyeri pinggang inflamasi bisa berkembang menjadi ankilosing spondilitis (AS) yang merupakan kondisi tersering spondiloartritis.

Baca Juga:Sering Terbangun dari Tidur Karena Ingin Kencing? Bisa Jadi Itu Penyakit

Spondiloartritis yakni nyeri pada sendi sakroiliaka, tulang punggung bawah atau sendi anggota gerak bawah yang bersifat kronik dan disertai manifestasi lain. Kondisi ini juga bisa dialami anak-anak. Gejalanya mencakup mata merah, nyeri sendi, lutut atau pinggang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini