"Awlanya hama dan tikus itu merajalela, ternyta karena tak ada predatornya. Nah burung hantu bisa dimanfaatkan untuk itu agar tak musnah," katanya.
Saking banyaknya burung hantu yang ada di rumahnya, akhirnya Puji membuat sebuah penangkaran burung hantu yang diberi nama Tyto Alba. Dia membuat penangkaran tersebut sejak 2011 yang berisi 28 burung hantu.
Namun, sekarang dia yakini jika jumlah burung hantu yang berasal dari penangkarannya jumlahnya sudah mencapai ribuan. Hal itu disebabkan beberapa burung hantu yang sudah besar memang ditaruh dan dilepas di sawah warga.
"Burung hantu yang sudah besar kita buatkan penangkaran di sawah dan kita biarkan hidup di alam terbuka. Jika dihitung dari ssudah sampai ribuan burung hantu sekarang," ucapnya.
Baca Juga:Pupuk Indonesia Jaga Program Agrosolution Lewat Penyemprotan Hama di Jember
Selain memelihara burung hantu, di tempatnya itu juga menyediakan tempat untuk belajar untuk siapa saja yang berniat untuk belajar soal burunng hantu.
Bahkan, pihaknya juga sudah menyiapkan para pembimbing jika memang ada warga yang berniat untuk belajar soal burung hantu.
"Bagi yang ingin belajar kita sangat terbuka kepada siapa saja, kita juga sudah menyiapkan mentor untuk membimbing bagi warga yang tertarik," imbuhnya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Baca Juga:Stok Alpukat hingga Kabel Komputer Dimakan Tikus, Restoran di AS Ini Tutup