SuaraJawaTengah.id - Setelah hotel berbintang ramai dijual di platform jual beli online OLX, kini giliran kos-kosan di Kota Semarang yang dijual. Hal itu tentu saja dampak dari pandemi Covid-19 yang juga belum usai.
Pelaku bisnis kos-kosan tak berdaya karena badai pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir. Apalagi, mahasiswa yang sedari awal memenuhi kos-kosan di Kota Semarang mendadak melakukan pembelajaran secara online dan dilakukan dari rumah.
Permasalahan tersebut membuat kondisi keuangan pelaku bisnis kos-kosan di Kota Semarang meredup, ibarat pribahasa 'hidup segan matipun tak mau'.
Bahkan beberapa bangunan kos-kosan tersebut terpaksa dijual murah dan diberi bonus full perabotan, agar beban biaya pelaku bisnis kos-kosan di Kota Semarang tak semakin membengkak.
Baca Juga:Waduh! Resto Pringsewu Kota Semarang Diteror Orderan Fiktif
Penjualan bangunan kos-kosan melalui layanan jual beli online kini di tengah wabah corona mulai terjadi di Semarang. Salah satunya, sebuah bangunan kos 2 lantai yang lokasinya di sekitar Universitas Diponegoro Semarang.
Kos-kosan itu ditawarkan melalui e-commerce, OLX senilai Rp850 juta oleh pemiliknya yang bernama Udin.
Pelaku bisnis kos-kosan asal Semarang, Widyati mengatakan jika kos-kosan miliknya kini sepi semenjak perkuliahan dilakukan secara daring. Hal itu membuat banyak mahasiswa yang memilih tinggal di rumah.
"Sekarang sudah kosong tak ada yang menginap di sini," jelasnya saat ditemui SuaraJawaTengah.id, Selasa (23/2/2021).
Selama pandemi, belum ada satupun mahasiswa yang kembali menghuni kos miliknya. Padahal, sebelum ada pandemi penghuni kos-kosannya selalu full mahasiswa.
Baca Juga:Puluhan Hotel di Kota Bandung Diobral di Situs Jual Beli, Gulung Tikar?
"Kalau sebelum ada pandemi full sini. Mayoritas dipenuhi oleh mahasiswa soalnya lokasinya dekat dengan kampus," ujarnya.