SuaraJawaTengah.id - Kongres Luar Biasa (KLB) yang mengangkat Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat mendapat respon dari kader-kader dari daerah. Mereka, kebanyakan menolak kongres yang dianggap abal-abal itu.
Di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Sragen, sekitar 50 pengurus menggelar cap jempol darah sebagai simbolisasi untuk menolak hasil KLB tersebut.
Dilansir dari Solopos.com, aksi cap jempol darah itu dipimpin Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi.
Dalam orasinya, Budiono menegaskan semua pengurus dan anggota Partai Demokrat Sragen kompak menolak KLB yang menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum.
Baca Juga:Partai Politik Dikudeta, Usai Demokrat Pengamat Sebut PDI-P dan Gerindra
"Kami menolak KLB karena itu ilegal. Kami juga menolak Moeldoko karena dia kami anggap bukan bagian dari Partai Demokrat," papar Budiono Rahmadi kepada wartawan di lokasi, Senin (8/3/2021).
Sebelum cap jempol darah, pengurus dan anggota DPC Partai Demokrat Sragen berteriak kompak,
"Ganyang Moeldoko."
![Ketua DPC Partai Demokrat Sragen Budiono Rahmadi membubuhkan cap jempol darah sebagai bukti loyalitas kepada AHY di halaman kantor DPC setempat, Senin (8/3/2021). [ddSolopos-Moh. Khodiq Duhri]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/08/42073-cap-jempol-darah-demokrat-sragen.jpg)
Kembali Berjaya
Sebaliknya, mereka menyatakan dukungannya kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum partai yang sah. Mereka merasa yakin di tangan AHY, Partai Demokrat akan kembali berjaya.
Baca Juga:Cap Moeldoko Ilegal, AHY Bawa Bukti 5 Kontainer Dokumen KLB ke Kemenkumham
"Besarnya Partai Demokrat tidak bisa dilepaskan dari sosok Pak SBY [Soesilo Bambang Yudhoyono]. Demokrat pernah menang. Pak SBY pernah jadi presiden dua periode. Bersama AHY, Demokrat akan berjaya lagi. Jadi, ganyang Moeldoko sekarang juga," teriak Budiono.
- 1
- 2