SuaraJawaTengah.id - Perkembangan teknologi memang harus selalu diikuti. Di Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen terdapat mobil tenaga surya diciptakan.
Menariknya, yang menciptakan mobil tenaga surya itu masih menjadi pelajar SMA. Hal itu tentu saja menjadi kabar gembira.
Dilansir dari Hestek.id, Siswa SMA Muhammadiyah Gombong berhasil menciptakan prototype mobil tenaga surya.
Inovasi itu sebagai jawaban atas tantangan pencemaran udara yang dihasilkan oleh gas buang kendaraan bermotor, serta menghadapi keterbatasan pasokan energi minyak bumi yang kian menipis.
Baca Juga:Motif Dendam! Heri Bacok Enam Orang Tetangga, Nenek 70 Tahun Tewas
Penggagas mobil bertenaga surya, Muhammad Tsaqif Taqiyudin menjelaskan, Indonesia sebagai negara agraris dengan limpahan sinar matahari harus dimanfaatkan untuk berinovasi di sektor transportasi.
“Energi baru ramah lingkungan atau eco green, menjadi satu di antara pilihan memasuki era masa depan. Di sini kita ingin mencoba berkontribusi, khususnya pembuatan mobil tenaga surya,” kata dia.
Meski masih proses pengembangan, siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Gombong itu berharap, nantinya mobil yang didesain hanya satu kursi tersebut tidak hanya sekedar menjadi moda transportasi semata melainkan juga sekaligus sebagai ajang kampanye ramah lingkungan.
“Masih proses penyempurnaan, akan kita upgrade untuk kemudahan pengguna tentunya dengan fiture pendukung tambahan,” ujarnya.
Ia bercerita, saat proses produksi sempat menemui kendala mengingat sekolahnya tidak menggeluti bidang otomotif. Namun begitu, berbekal semangat dan arahan para guru pembimbing, mobil tenaga surya akhirnya terselesaikan dalam waktu dua bulan.
Baca Juga:Ganjar Pranowo Cek Persiapan Belajar Tatap Muka di 3 Sekolah di Salatiga
“Pertama sempat bingung apa saja yang dibutuhkan, kita harus telaten menggali informasi di berbagai media,” katanya.
Cara kerja mobil tenaga surya, terlihat cukup sederhana. Panas matahari yang diserap solar cell akan dialirkan menuju Solar Charge Controller (SCC), kemudian dikonversi menjadi energi listrik sebelum disimpan dalam battery (accu).
Sebagian besar daya, digunakan untuk menggerakkan mesin dinamo DC. Sebagian lain akan diubah melalui inverter, untuk menjadi arus AC guna menyalakan komponen elektronik seperti laptop dan berbagai indikator.
Mobil yang diberi nama Spectre atau disingkat Solar Powered Electric Vehicle ini menggunakan dinamo Brushless DC dengan kekuatan 800 watt.
Total baterai berjumlah 5 unit, 4 unit baterai penggerak mesin dan 1 unit baterai untuk menyalakan komponen elektronik tambahan masing-masing 12 volt dengan arus 35 Ampere.
Jika matahari cukup terik, setiap unit baterai akan terisi penuh berkisar 5-6 jam melalui panel solar cell.
Kepala SMA Muhammadiyah Gombong, Fahrudin Mubarok mengapresiasi, karya inovasi yang dihasilkan oleh siswanya tersebut. Pihaknya akan mendorong dan mengarahkan siswa untuk terus bekarya sesuai sesuai minat dan bakat.
“Ini sebuah hal yang kita dukung, karena ini adalah skill atau kemampuan untuk dikembangkan masa depan. Kreativitas meraka akan kita gali dan salurkan sehingga akan mengangkat semangat anak-anak kita,” ujarnya.