SuaraJawaTengah.id - Sejumlah 230 narapidana (napi) di Lapas Kembangkuning, Pulau Nusakambangan terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 33 napi terkonfirmasi positif dari hasil swab PCR dan sisanya, 197 napi dari hasil swab antigen.
Koordinator Lapas se-Nusakambangan dan Cilacap, Jalu Yuswa Panjang menjelaskan pihaknya telah melakukan tracing kepada seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang kontak erat dengan petugas yang awal mulanya terkonfirmasi positif.
"Seluruhnya itu mereka baik-baik saja. Artinya mereka pada OTG semua. Jadi untuk penanganannya kebetulan di setiap lapas punya tempat yang terpisah. Kalau ditempatin tidak bergabung dengan yang lain," katanya saat dihubungi, Selasa (23/3/2021).
Untuk penanganannya sendiri, dilakukan oleh pegawai khusus. Mereka semua menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) agar virus Covid-19 tidak semakin menyebar.
Baca Juga:Warga Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Jogokariyan Bertambah Jadi 50 Kasus
"Memang kita pilihkan pegawai yang pernah terkonfirmasi positif dan sudah sembuh. Karena pegawai ini memiliki antibodi yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang belum pernah kena," terangnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap terkait perkembangan kondisi para napi yang positif Covid-19.
"Obat-obat dan vitamin kebetulan sudah dikirim dari Direktorat Kemenkumham. Untuk satu bulan kedepan masih cukup lah stoknya," jelasnya.
Awal mula diketahui ada yang terkonfirmasi positif dari pegawai yang bergejala seperti kehilangan indera penciuman. Kemudian di swab dan diketahui positif Covid-19.
"Karena ada kontak langsung dengan WBP makanya sekitar empat hari lalu kita swab. Totalnya dari 50 orang yang di swab PCR, jumlah positif ada 33 orang. Selanjutnya yang kontak langsung dengan 50 orang ini ada 300 an sekian, kita antigen terkonfirmasi 197 orang," ujarnya.
Baca Juga:Duh! Ratusan Penghuni Lapas Nusakambangan Terkonfirmasi Positif Covid-19
Pihak lapas merencanakan tes swab PCR yang bekerjasama dengan Dinkes Cilacap pada pekan depan. Hal ini dilakukan agar hasilnya lebih pasti dan valid.
"Kita ada ruangan ada yang satu kamar sendiri, ada juga yang satu kamar bertiga. Yang satu kamar sendiri terus kita pantau seminggu ke depan. Ada gejala atau tidak. Kalau kita lakukan swab hasilnya sudah negatif maka kita gabungkan kembali dengan WBP lainnya," lanjutnya.
Jalu sedikit bersyukur karena dari ratusan narapidana yang positif, sebagian besar berusia muda. Tidak ada lansia yang tertular dan mengakibatkan beresiko lebih buruk.
"Nah kebetulan yang pada positif ini usianya dari 25-35 tahun. Tidak ada yang manula. Jadi alhamdulilah kita bersyukur karena resikonya lebih kecil," tutupnya.
Kontributor : Anang Firmansyah