Tokoh Agama di Jateng: Teror di Gereja Katedral Makassar Bukan Ajaran Agama

Tokoh lintas agama di jateng menyebut, aksi bom bunuh diri di Makassar bukan hanya melukai umat Katolik, tapi seluruh agama

Budi Arista Romadhoni
Senin, 29 Maret 2021 | 16:54 WIB
Tokoh Agama di Jateng: Teror di Gereja Katedral Makassar Bukan Ajaran Agama
Tokoh lintas agama di Gereja Katedral Semarang (suara.com/Dafi Yusuf)

SuaraJawaTengah.id - Aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/03/2021) yang lalu, mengagetkan warga Indonesia.  Kejadian tersebut mengakibatkan 20 warga mengalami luka-luka.

Menanggapi aksi bom bunuh diri itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa tengah, Taslim Sahlan mengatakan, pihaknya dan pemerintah menjamin keamanan umat beragama yang sedang ibadah.  

"Kita akan jamin 24 karat keamanan beribadah di Jateng," jelasnya saat ditemui di Gereja Katolik Katedral Kota Semarang, Senin (29/3/2021).

Jauh dari itu, apa yang terjadi di Makasar tak hanya melukai umat beragama Katolik, namun  juga melukai umat beragama yang lain yang ada di Jateng.

Baca Juga:Respons Aksi Bom di Gereja Makassar, Habib Rizieq: Itu Bukan Jihad

"Kejadian  di Makasar tak hanya melukai Umat Katolik namun  juga melukai kita umat beragama yang lain," imbuhnya.

Dia menambahkan, sampai saat ini komunikasi antar umat beragama di Jateng sudah intens. Untuk itu, dia mengajak seluruh umat beragama yang ada di Jateng untuk terus berkolaborasi bersama.

"Kita terus melakukan sinergi horisontal lintas agama," katanya.

Secara pribadi, dia merasa terciderai oleh kelakuan segelintir orang melakukan teror yang tentunya tak diajarka  oleh agama manapun. Untuk itu, dia mengajak warga Jateng untuk bergandeng tangan dan melaksanakan nilai-nilai keberagaman.

"Kita aktualisasikan nilai keberagaman  dapat saling berangkulan," ucapnya.

Baca Juga:MUI dan FKUB Serukan Umat Beragama Tetap Tenang, Tapi Waspada

Kontributor : Dafi Yusuf

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini