SuaraJawaTengah.id - Kapolsek Ciracas Komisaris Polisi Jupriono mengunjungi keluarga terduga teroris Zakiah Aini yang berada di Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (1/4/2021).
Jupriono tiba di lokasi sekitar pukul 11.30 WIB didampingi oleh Ketua RT 3. Dalam kunjungannya itu, Jupriono membawa bantuan kebutuhan pokok.
"Ini ada sedikit oleh-oleh paling tidak bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari," kata Jupriono saat berbincang dengan keluarga ZA.
Jupriono mengatakan pemberian bantuan berupa kebutuhan pokok ini sebagai bentuk kepedulian dari Polsek Ciracas terhadap keluarga terduga teroris sekaligus untuk sedikit meringankan beban mereka.
Baca Juga:Aksi Teror Terjadi Lagi, Tingkat Keamanan Mabes Polri Dipertanyakan
"Kami tidak melihat permasalahannya apa. Semuanya warga kami. Apa yang ibu butuh kami akan bantu," ujar Jupriono.
Setelah kurang lebih 20 menit berbincang, Jupriono pun kemudian pamit kepada pihak keluarga terduga teroris.
Situasi di depan rumah keluarga terduga teroris ZA sendiri masih dipadati oleh awak media yang telah menunggu sejak pagi. Tak hanya itu, warga di sekitar lokasi juga tampak ikut menyaksikan.
Dalam konferensi pers semalam, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan orang yang menerobos Mabes Polri seorang wanita berinisial ZA.
“Bernama ZA (25), alamat di Jalan Lapangan Tembak, Kelapa Dua Wetan, Jakarta Timur. Berdasarkan face recognition, sesuai,” kata Listyo di Mabes Polri.
Baca Juga:Ayah Zakiah Aini: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun
Listyo menjelaskan, wanita tersebut masuk melalui pintu belakang Mabes Polri melewati pos penjagaan. Kepada petugas, wanita tersebut menanyakan kantor pos yang berada di Mabes Polri.
“Oleh anggota ditunjukkan. Namun kemudian yang bersangkutan kembali melakukan penyerangan yang ada di pos jaga,” kata Listyo dalam laporan Antara.
Menurut polisi, ZA merupakan lone wolf yang memiliki ideologi ISIS. Hal ini ditunjukkan dari hasil profiling di media sosialnya didapati tulisan-tulisan yang terkait dengan perjuangan jihad.
Bahkan, sebelum melancarkan aksi penyerangan, ZA memposting di akun Instagram bendera ISIS.
“Yang bersangkutan ini adalah tersangka pelaku lone wolf yang berideologi ISIS. Yang dibuktikan postingan yang bersangkutan di media soaial, yang bersangkutan memiliki akun IG yang baru dibuat 21 jam yang lalu. Dimana di dalamnya ada bendera ISIS,” kata Listyo.
ZA merupakan mahasiswa salah satu universitas swasta, namun drop out pada semester lima perkuliahan.
Ketika melakukan penggeledahan di rumah ZA, anggota Densus 88 Antiteror menemukan sepucuk surat wasiat ZA yang ditujukan kepada orang tuanya.
“Ditemukan di rumahnya surat wasiat, dan ada kata-kata di WAG keluarga, kalau yang bersangkutan akan pamit,” kata dia.
Atas kejadian ini, Listyo meminta agar jajarannya tetap memberikan pelayanan maksimal terhadap masyarakat, namun meningkatkan pengamanan di seluruh tingkatan.
“Tingkatkan keamanan di markas komando maupun yg bertugas di lapangan,” kata Listyo. [Antara]