“Kami juga diajari banyak hal soal kopi,” tambah Tomo.
Saat kopi Ali Kholil masih jaya, harga kopi bisa dibilang murah. Oleh karena itu, Tomo tidak keberatan untuk bagi hasil dengan Ali Kholil.
Namun sayangnya usaha kopi Ali Kholil tumbang. Praktis para pedagang kopi ini harus membeli kopi di tempat lain dengan harga yang lebih mahal. Alhasil banyak pedagang kopi yang berguguran.
Sebetulnya saat ini masih ada beberapa pedagang biji kopi keliling di Kota Semarang. Namun mereka bukan dari Kampung Darat.
Baca Juga:Nelayan Kota Semarang Konvoi di Laut Bawa Bendera Merah Putih, Ada Apa?