SuaraJawaTengah.id - Lunpia menjadi makanan khas Kota Semarang. Namun ternyata pembuatannya tidak semudah yang dibayangkan.
Kebanyakan lunpia yang dijual Kota Atlas ternyata kulitnya ada yang jual dan dibuat terpisah lho.
Dilansir dari Ayosemarang.com, di Kranggan Dalam, Semarang Tengah, ada satu lokasi yang disebut dengan Kampung Lunpia. Sebagian besar warganya memang berprofesi sebagai pembuat kulit lunpia.
Sukarman adalah pembuat lunpia yang paling senior di kampung ini. Dia sudah 62 tahun melakoni profesi ini dan mendirikan usaha sendiri sejak tahun 1987.
Baca Juga:Pernah Disinggahi Ulama Besar, Ini Cerita Kampung Darat di Kota Semarang
Awalnya dia ikut salah satu porduk lunpia terkemuka di Kota Semarang yaitu “Mbak Lien”. Lalu, ia memulai bekerja sendiri dari rumah.
Sukarman tidak hanya piawai dan pengalaman dalam membuat kulit lunpia ini, tapi juga tidak segan menjelaskan mengenai cara membuat kulit lunpia.
“Bahan yang digunakan terigu dan air garam. Keduanya diaduk sampai mengental,” terang Sukarman pada Jumat (16/4/2021).
Sukarman mengingatkan jika dalam membuat kulit lunpia tepung merupakan aspek paling penting. Sebab kalau sembarangan menggunakan tepung, tekstur dari kulit lunpia juga akan terpengaruh.
Kata Sukarman, sebetulnya membuat kulit lunpia juga ada beberapa versi. Baik dari ukuran maupun cita rasa. Misalnya kalau dibuat gurih bisa dicampur dengan santan, telur atau susu.
Baca Juga:Ini Jadwal Imsakiyah dan Adzan Maghrib di Kota Semarang dan Sekitarnya
Namun di Kampung Kulit Lunpia ini memproduksi dalam skala banyak. Sehingga tidak banyak waktu untuk meracik dengan berbagai bahan baku.
Adonan yang berasal dari campuran tepung terigu dan garam tadi kemudian ditampung di dalam sebuah ember atau baskom yang besar.
Setelah tertampung adonan dimasukan ke dalam wajan panas dengan tangan kosong. Api di kompor dibuat dalam ukuran kecil saja.
“Adonan dibuat tipis melingkar. Tipis sekali ya. Lalu tidak lama kemudian kalau sudah membentuk langsung diangkat menggunakan sendok atau pisau tipis. Kalau tidak segera diangkat, kulit akan rusak,” tambah Sukarman.
Sukarman juga berpesan, untuk membuat kulit lunpia dibutuhkan kecermatan yang lebih. Sebab jika tidak hasilnya akan jelek