SuaraJawaTengah.id - Larangan mudik lebaran oleh Pemerintah Indonesia yang akan diselenggarakan sejak 6-17 Mei 2021 membuat beberapa warga di Kota Semarang memutuskan mudik lebih awal atau 'mudik gasik'.
Operator Lapangan PO Bus Agra Mas, Herman mengatakan jika beberapa penumpang dari Kota Semarang memilih untuk mudik lebih awal menyusul adanya larangan mudik lebaran tahun ini.
"Sejak minggu kemarin mulai banyak penumpang dari Kota Semarang yang pulang untuk mudik," jelasnya saat ditemui, Rabu (14/2/2021).
Meski demikian, dia mengaku kecewa dengan aturan yang diterbitkan oleh pemerintah soal larangan mudik tahun ini. Seharusnya, lanjut Herman, lebaran tahun ini menjadi momen untuk mengembalikan modal pengusaha bus.
Baca Juga:Larangan Mudik Lebaran, 6 Titik Penyekatan Disiapkan Polwiltabes Surabaya
"Lebaran harusnya jadi moment meraup keuntungan bagi pengusaha bus," ujarnya.
Menurutnya, pengusaha jasa transportasi akan merugi, bahkan terancam tak dapat pendapatan. Kebijakan tersebut akan mengancam industri transportasi, terutama bus lintas provinsi yang ada di Kota Semarang.
Untuk itu, dia berharap agar pandemi segera berakhir. Menurutnya, pemerintah segera mengambil terobosan agar kesehatan membaik namun tak merugikan pengusaha.
"Kalau bisa jangan sampai merugikan pengusaha, pemerintah harus membuat segera terobosan," katanya.
Salah satu calon penumpang, Annisa Rofia mengatakan, memutuskan mudik lebih awal sejak diberlakukannya peraturan larangan mudik oleh pemerintah Indonesia. Penurutnya, peraturan tersebut membuatnya takut.
Baca Juga:ASN Kota Bekasi Dilarang Mudik
"Tahun kemarin sudah tak bisa pulang, takut tak bisa pulang lagi di lebaran kali ini," jelasnya.
Mahasiswa UIN Walisongo itu tahun lalu tak bisa mudik karena rumahnya di Cirebon. Untuk pulang ke Cirebon membutuhkan biaya tak sedikit dan terbentur aturan pandemi.
"Tahun kemarin kan lagi awal-awal pandemi ya, jadi tak bisa pulang," ujarnya.
Kontributor : Dafi Yusuf