Klaster Tarawih Ditemukan di Banyumas, Puluhan Warga Terpapar Covid-19

Klaster tarawih ditemukan di Kabupaten Banyumas, 54 warga mengikuti tes pcr, dan puluhan orang terpapar Covid-19

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 29 April 2021 | 13:30 WIB
Klaster Tarawih Ditemukan di Banyumas, Puluhan Warga Terpapar Covid-19
Ilustrasi umat Islam menunaikan shalat Tarawih pertama di Masjid Agung Al-Barkah, Kota Bekasi, Senin (12/4/2021). Dua klaster tarawih ditemukan di Kabupaten Banyumas, [Suara.com/Dian Latifah]

SuaraJawaTengah.id - Kasus positif di Kabupaten Banyumas yang sempat mereda dalam beberapa waktu terakhir rupanya bukan menjadi tanda-tanda akan berakhirnya penularan virus Covid-19 di wilayah ini. Terbaru, justru muncul Klaster Tarawih di dua wilayah desa sekaligus yang jaraknya tergolong jauh.

Bupati Banyumas, Achmad Husein menjelaskan, dirinya baru mendapat laporan tersebut pada siang ini.

"Jadi ada dua temuan lokasi yang merupakan penularan Covid-19. Keduanya merupakan Klaster Tarawih di Desa Pekaja, Kecamatan Kalibagor dan Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede," katanya kepada wartawan, Kamis (29/4/2021).

Awal temuan kasus Klater Tarawih di Desa Pekaja, bermula saat adanya dua kasus awal warga yang diketahui positif. Dari temuan tersebut kemudian Dinkes Kabupaten Banyumas melakukan tracing terhadap 16 warga yang kontak erat.

Baca Juga:Berbeda dengan Lainnya, Penganut Aboge Baru Mulai Puasa Pada Hari Rabu

"Hasilnya ada 10 orang dinyatakan positif Covid-19," jelasnya.

Dari hasil 10 orang positif kemudian dilakukan kembali tracing kepada kontak erat. Hasilnya ada total 54 warga yang menjalani swab PCR.

"54 orang sudah diswab dan hasilnya siang ini sudah keluar. Hasilnya ada tambahan 21 orang dinyatakan positif Covid-19. Sehingga total 44 kasus positif Covid-19. 1 orang dirawat di RSUD Banyumas, sedangkan 43 orang isoman," lanjutnya.

Sementara itu, temuan Klaster Tarawih di Desa Tanggeran menurut Husein berawal dari adanya 1 orang jamaah yang sudah sakit di awal ramadan. Namun dirinya tetap memaksakan diri untuk tarawih.

"Untuk Klaster tawarih di Desa Tanggeran 7 orang positif yang telah di swab tanggal 22 April lalu. Saat ini sedang menjalani karantina di RK Diklat yang masuk per tanggal 26 April 2021. Kondisinya gejala ringan 1 orang. Sedangkan 6 orang lainnya tanpa gejala," tutupnya.

Baca Juga:Jadi Tujuan Banyak Pemudik, Korlantas Polri Sekat Jalur Tikus ke Banyumas

Kontributor : Anang Firmansyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini