"Pernah ada sih yang nyewa terus nggak ngembaliin bukunya, saya cari lewat alamat KTP nggak ketemu. Ya udah risiko sih, sampai ada yang ninggalin KTP sampai udah hangus masa berlakunya," terangnya.
Saat ini, lanjut Wahyu, dirinya hanya berfokus menjual buku-buku koleksi miliknya tersebut yang sudah sudah mencapai kurang lebih 5 ribu buku. Malahan, saat menjadi persewaan buku, koleksi bukunya mencapai kurang lebih 8 ribu buku.
"Sudah sekitar 4 tahun sih buku ini saya jual, nggak tak sewain lagi, saya jual online juga. Soalnya kalau sewa juga susah, kalah sama internet", imbuhnya.
Wahyu pun terpaksa menjual buku koleksinya.dengan harga yang relatif terjangkau. Yakni mulai dari Rp 5 ribu per bukunya. Buku yang ia jual merupakan buku tahun terbit 2000-an, bekas buku yang disewakannya tempo dulu.
Baca Juga:Jadwal Buka Puasa Kota Semarang dan Sekitarnya, Jumat 30 April 2021
Wahyu berniat menghabiskan buku-bukunya dan tidak stok buku baru untuk dagangnya. Namun sesekali jika ada yang menjual buku bekas ke kiosnya, Wahyu membelinya jika buku tersebut masih bagus dan diminati.
"Ini ndak nyetok lagi. Tapi kadang ada yang jual buku bekasnya, kalo minat ya tak beli. Tergantung juga susah jualnya apa enggak gitu," katanya.
Keberadaan persewaan buku, lanjut Wahyu, sudah tidak bisa diandalkan lagi dalam mencari pundi-pundi uang. Melihat hal tersebut dirinya pun berusaha mencari pendapatan di sektor lain dengan cara membuka jasa ekspedisi pengiriman.