SuaraJawaTengah.id - Hari raya Idulfitri, merupakan hari yang tepat untuk meminta maaf dan memberikan maaf. Umat Islam di Indonesia mempunyai tradisi yang unik, yaitu melakan sungkem kepada orangtua, saudara, kerabat, dan tetangga.
Namun, di hari raya Idulfitri jangan sampai salah ucap, sebab ada ucapan Idulfitri yang benar sehingga doa dalam ucapan tersebut dapat tersampaikan dengan baik.
Selama ini, ucapan selamat Idulfitri yang seringkali terdengar adalah 'Minal Aidin Wal Faizin' yang diartikan sebagai mohon maaf lahir dan batin. Tetapi, ternyata ucapan tersebut justru salah kaprah.
Lewat artikel berjudul "Salah Kaprah Ucapan Selamat Idul Fitri" yang ditulis oleh Nine Adien Maulana di laman NU Online, Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Pacarpeluk, Megaluh, Kabupaten Jombang menilai ucapan selamat "minnal aaidiin wal faaiziin" itu tidak tepat digunakan karena artinya bukan mohon maaf lahir dan batin.
Baca Juga:MUI Lumajang: Durasi Khotbah Salat Idulfitri Diimbau 7 Menit
Dalam bahasa Arab, kalimat 'minnal aaidiin wal faaiziin' bukan memiliki makna mohon maaf lahir batin. Arti dari kalimat itu adalah "termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang".
Oleh karenanya, penggunaan kalimat itu sebagai ucapan Idul Fitri menjadi kurang tepat karena susunannya yang tidak sempurna.
Ada beberapa orang menilai bahwa kalimat tersebut merupakan doa sehingga bisa diartikan "semoga termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang". Namun, merujuk artikel di atas, hal itu tidaklah tepat.
Ucapan Idul Fitri yang benar adalah "Taqabbalallahu minnaa wa minkum" yang artinya adalah "Semoga Allah menerima (amal ibadah ramadan) kami dan kamu".
Ucapan tersebut adalah ucapan yang digunakan oleh sahabat Rasulullah saat lebaran tiba. Hal ini merujuk pada Kitab Fathul Bari karya Al-Hafidh Ibnu Hajar al-Asqalani.
Baca Juga:Hilal Tak Nampak Dari Bukit Condrodipo, Idulfitri Dipastikan Hari Kamis
"Telah sampai kepada kami riwayat dengan sanad yang hasan dari Jubai bin Nufair, ia berkata: "Jika Para sahabat Rasulullah saling bertemu di hari raya, sebagiannya mengucapkan kepada sebagian lainnya: "Taqabbalallahu minnaa wa minkum."" (Fathul Bari, juz II, halaman 446).
Meski demikian, ucapan Minal Aidin Wal Faizin sudah melekat pada masyarakat dan sulit untuk dihilangkan karena sudah menjadi tradisi.
Ketua Pengurus NU Pacarpeluk, Jombang itu menyerahkan kembali kepada masyarakat tetapi dengan meluruskan bahwa arti yang sebenarnya dari kalimat "minnal aaidiin wal faaiziin" bukanlah mohon maaf lahir dan batin.