Waduh! 15 Tahun Lagi Pesisir Pekalongan akan Tenggelam

Pesisir pekalongan mengalami penurunan tanah, sehinggan terancam tenggelam

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 14 Mei 2021 | 15:05 WIB
Waduh! 15 Tahun Lagi Pesisir Pekalongan akan Tenggelam
Foto udara limpasan air sungai menuju rumah warga di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (4/2/2021). [ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra]

SuaraJawaTengah.id - Pesisir utara pulau Jawa mengalami penurunan tanah yang signifikan. Termasuk di Pekolongan, jika tidak tertangani, pada 2036 atau sekitar 15 tahun ke depan akan tenggelam. 

Dilansir dari Solopos.com, Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkapkan, terjadi penurunan muka tanah (land subsidence) sebesar 6 cm per tahun di pesisir Pekalongan.

Hal ini dikhawatirkan akan semakin parah jika tidak ada penanganan yang tepat dari pemerintah setempat, dan kawasan di Pekalongan akan tenggelam. 

Diketahui, penelitian Badan Geologi dilakukan selama Maret-September 2020 menunjukkan fakta mengejutkan. Selama Maret-Juli 2020 permukaan tanah di Pekalongan turun 1,3 cm.

Baca Juga:Nekat Mudik ke Jawa Tengah, 105 Kendaraan Diminta Putar Balik di Prambanan

Pada Juli-Agustus 2020, penurunan kembali terjadi lebih parah, yakni 2,3 cm. Sementara pada Agustus-September 2020 kondisinya semakin parah dengan penurunan muka tanah sebesar 2,7 cm. Sehingga total penurunan selama periode Maret hingga September sebanyak 6 cm.

Berdasarkan data yang dihimpun, saat ini Pekalongan berada pada ketinggian sekitar 100 cm di atas permukaan laut. Bila setiap tahun Pekalongan rata rata mengalami penurunan muka tanah 6 cm, maka diprediksi tahun 2036 Pekalongan akan tenggelam.

Penurunan tanah ini merupakan salah satu ancaman bencana yang terjadi dalam waktu yang relatif lama (silent killer), namun berdampak cukup luas yang umumnya terjadi di wilayah-wilayah perkotaan, industri, dan pemukiman padat.

Sebagian besar wilayah yang mengalami dan yang berpotensi mengalami penurunan tanah sebagian besar berada di wilayah-wilayah pesisir, seperti Pekalongan, Demak, serta Semarang. Setiap tahunnya wilayah pesisir pantai utara Jawa itu selalu kebanjiran. Bahkan ada warga yang hidup berteman air laut di dalam rumah yang sudah tidak layak huni.

Meski demikian, ada segelintir warga yang memilih bertahan dengan berbagai alasan, salah satunya factor ekonomi. Padahal jika penurunan muka air tanah terjadi terus-menerus, bukan tidak mungkin daratan seperti Pekalongan tenggelam lebih cepat.

Baca Juga:Bikin Maling Was-was, 10 Ribu CCTV Terpasang di Semarang

Gubernur Ganjar

Guna mengatasi hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengusulkan penanganan banjir di sepanjang pantai utara (pantura) Jateng sebagai usulan prioritas nasional. Dibutuhkan anggaran Rp3,19 triliun untuk menangani persoalan banjir dan rob di pesisir Jawa Tengah mulai Pekalongan hingga Pati.

Usulan itu disampaikan Ganjar kepada Menteri Perencanaan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, Rabu (24/2/2021). Selain Ganjar, sejumlah gubernur juga mengusulkan program pembangunan prioritas di daerahnya masing-masing.

Dalam paparannya, Ganjar mengusulkan anggaran ke pusat untuk penanganan banjir di kawasan pantura sebesar Rp3,19 triliun. Anggaran itu untuk menangani banjir dan rob di sejumlah daerah di pantura termasuk peningkatan sarana prasarana kawasan industri.

Selain Pekalongan, wilayah yang harus mendapat perhatian karena terancam tenggelam adalah Semarang dan Demak. Menurut Ganjar, lokasi-lokasi itu butuh penanganan yang sifatnya khusus, meskipun tidak boleh mengesampingkan wilayah lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini