BMKG: Malam Takbiran di Jawa Tengah Berpotensi Terjadi Hujan Lebat

BMKG memprediksi pada malam takbiran berpotensi terjadi hujan lebat

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 11 Mei 2021 | 06:05 WIB
BMKG: Malam Takbiran di Jawa Tengah Berpotensi Terjadi Hujan Lebat
Ilustrasi angin kencang disertai hujan lebat, badai. (Shutterstock)

SuaraJawaTengah.id - Lebaran idulfitri menjadi momen spesial bagi warga muslim di Dunia. Namun demikian, potensi hujan harus diantisipasi oleh masyarakat. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan lebat yang dipicu cuaca ekstrem di sejumlah provinsi di Indonesia pada malam takbiran Idulfitri 1442 Hijriah.

Deputi Bidang Meteorologi Guswanto mengatakan bahwa potensi hujan lebat diprediksi di Bengkulu, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan bagian utara, Kalimantan Utara, Lampung, dan Jawa Tengah.

"Khusus tanggal 12 Mei yang menjadi perhatian karena fokus pada cuaca malam takbiran," ujar Guswanto dilansir dari ANTARA dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin malam (10/5/2021).

Baca Juga:Penentuan Awal Bulan Syawal, BMKG akan Melaksanakan Rukyatul Hilal

Dari segi syarat hujan probabilitas, kata Guswanto, terdapat tiga wilayah yang patut diwaspadai karena memiliki probabilitas cukup tinggi pada tanggal 12 Mei, yakni di Provinsi Banten, Bengkulu, dan Sulawesi Barat.

Untuk potensi curah hujan selama sepekan ke depan, perkiraan pada tanggal 10—12 Mei 2021, Guswanto mengimbau masyarakat di Aceh, Sumatera Barat, Jambi Bengkulu, dan Sumatera Selatan untuk tetap waspada.

Guswanto menjelaskan bahwa potensi cuaca ekstrem tersebut timbul lantaran dari tinjauan iklim dan musim kemarau, sebagian besar wilayah Indonesia telah mengalami awal musim kemarau 2021 sekitar Mei dan Juni.

Ia memprediksi sekitar 22,8 persen zona musim (ZOM) memasuki kemarau pada bulan April, kemudian 30,4 persen ZOM pada bulan Mei, dan 27,5 persen pada bulan Juni.

Prakiraan puncak musim kemarau, lanjut Guswanto, 67,3 persen ZOM akan mengalami pada bulan Agustus 2021 dan 17 persen pada bulan September.

Baca Juga:Nekat Mudik ke Jawa Tengah, 105 Kendaraan Diminta Putar Balik di Prambanan

Hasil analisis dinamika atmosfer-laut menunjukkan bahwa terdapat aktivitas fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia yang teramati bersamaan dengan aktifnya fenomena gelombang ekuatorial lainnya, seperti gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini