Salah satu yang membuat ger-geran adalah saat Ganjar mengerjai salah satu mahasiswa asal Semarang yang kuliah di Jepang, Arvin.
Saat berdialog dengan Arvin, tiba-tiba Ganjar mengambil kaleng Khong Guan yang ada di hadapannya. Ia meminta Arvin menebak apa isi dari jajanan yang biasa dihidangkan saat lebaran di rumah-rumah warga itu.
"Vin, coba tebak ini isinya apa. Ayo bedhek-bedhekan (tebak-tebakan). Coba jawab apa isinya," tanya Ganjar.
"Nopo njih pak, biasanya sih isinya roti campur-campur," jawab Arvin.
Baca Juga:Tok! Warga Jawa Barat Dilarang Halalbihalal dan Ziarah Kubur saat Lebaran
Ganjar pun tertawa mendengar jawaban Arvin. Ia langsung membuka tutup kaleng dan mengambil isi di dalamnya. Ternyata, dari dalam kaleng muncul adalah rengginang, jajanan tradisional.
"Tebakanmu salah, iki isine rengginang. Awakmu ki terlalu modern (kamu itu terlalu modern), nek wong lawas mesthi paham kaleng iki isine rengginang, nek ora ya rempeyek (kalau orang lama pasti tahu ini isinya rengginang, atau kalau tidak rempeyek)," jawab Ganjar sambil memakan rempeyek itu.
Sontak saya semua peserta halal bihalal virtual Ganjar terbahak-bahak. Semua tertawa bahkan sampai ada yang bertepuk tangan.
"Nyong wis nebak pak (saya sudah bisa menebak pak), mesthi isine rengginang (pasti isinya rengginang)," kata Sri, warga Kebumen yang merantau di Bekasi.
Keseruan-keseruan lain terjadi dalam halal bihalal itu. Para diaspora Jateng yang membentuk Paguyuban Jawa Tengah di sejumlah daerah saling sapa satu sama lain.
Baca Juga:Momen Lebaran, Objek Wisata di Jawa Tengah Sebagian Masih Buka
Apalagi, selain bisa melepas kangen pada kampung halaman, ada sejumlah hadiah menarik yang disiapkan Ganjar dalam acara itu. Diantaranya sepeda, televisi, kulkas, mesin cuci, rice cooker, dan aneka produk unggulan UMKM Jateng seperti tas, biola, jaket, handycraft dan lainnya.