Melirik Bisnis Bonsai, Laku Hingga Puluhan Juta Rupiah di Magelang

Dalam sebuah pameran bonsai di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, akhir Februari lalu bonsai pemenang kontes diboyong pembeli seharga Rp500 juta.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 31 Mei 2021 | 18:39 WIB
Melirik Bisnis Bonsai, Laku Hingga Puluhan Juta Rupiah di Magelang
Pameran dan Kontes Bonsai Songo Doyo, di Balkondes Tuksongo, Borobudur, Senin (31/5/2021). [Suara.com/ Angga Haksoro Ardhi]

Tapi justru itu yang menyebabkan harga jual bonsai sering tidak masuk akal. “Sering harga bonsai yang diketahui umum itu bukan harga jual. Tapi harga paling tinggi yang pernah diajukan pembeli. Aslinya itu tidak dijual,” kata Iwan Widiatmoko.

Kembangkan Bonsai Lokal

Iwan dan Andritopo sepakat seni merawat bonsai harus lebih dikembangkan dengan memanfaatkan pohon jenis lokal. Style bonsai ala Jepang dan China harus mulai dialihkan pada gaya-gaya lokal.

Tujuannya agar bonsai karakter lokal bisa lebih diterima oleh masyarakat yang lebih luas. Pada ajang Pameran dan Kontes Bonsai Songo Doyo mulai diperkenalkan jenis pohon teh tehan yang selama ini jarang muncul di kontes bonsai.

Baca Juga:Pariwisata Masih Sepi, Puluhan Kuda di Resor Ternama Bangladesh Mati Kelaparan

“Karakter pohon dan gaya bonsai lokal harus dimunculkan. Kita punya jenis pohon yang beragam. Iklim dan cuaca juga sangat memungkinkan kita mengreasikan bentuk bonsai yang unik,” kata Andritopo.

Tentu setelah semua itu tercapai, tidak dipungkiri bahwa keuntungan materi akan datang dengan sendirinya. “Keuntungan materi itu bonus. Setelah kita bener-benar menyintai proses membentuk bonsai, materi akan datang," pungkasnya.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini