Berhasil Buat Sepeda Ukuran Raksasa, Sepeda Buatan Dhimas Diburu Warga Eropa

Sepeda buatan Ardyan Dhimas Pratama itu sekarang diburu orang dari berbagai negara hingga Italia dan Spanyol.

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 12 Juni 2021 | 08:06 WIB
Berhasil Buat Sepeda Ukuran Raksasa, Sepeda Buatan Dhimas Diburu Warga Eropa
Ardyan Dhimas Pratama (17) pembuat sepeda Penny Farthing asal Semarang [suara.com/Dafi Yusuf]

SuaraJawaTengah.id - Ardyan Dhimas Pratama (17) menjadi satu-satunya pemuda pembuatan sepeda Penny Farthing di Kota Semarang. Sepeda buatannya itu sekarang diburu orang dari berbagai negara hingga Italia dan Spanyol. 

Dhimas saat ini tinggal di Perumahan Sedayu Cluster No 11 Kelurahan Bangetayu Wetan, Kecamatan Genuk bersama keluarganya. 

Jika dilihat, sepeda buatannya memang tergolong unik, ban depan terlihat lebih besar dibandingkan dengan ukuran ban pada umumnya. Keunikan itu membuat sepeda buatannya diburu banyak orang. 

"Selain ke Eropa, pembeli juga ada yang dari  Jogja, Medan, Gorontalo, Bandung, Surabaya, dan Jakarta," jelasnya daat ditemui di rumahnya  Jumat (11/6/2021). 

Baca Juga:Viral Pemotor Temukan Bungkusan Misterius di Jalan, Pas Dibuka Isinya Bikin Curiga

Sepeda buatannya ini mulai ukuran 40 inchi dengan tinggi roda 102 sentimeter, kemudian ukuran 44 inchi dengan tinggi roda 112 sentimeter dan ukuran 48 inchi dengan tinggi roda 122 sentimeter. Ada pula ukuran 62 inchi, dengan tinggi roda 160 sentimeter.

 “Tapi, rata-rata konsumen memesan dengan ukuran 40 inchi sampai 48 inchi,” ujarnya. 

Untuk harga sepeda buatannya dibandrol  mulai Rp 10 juta hingga Rp 40 juta tergantung kualitasnya. Yang membedakan dengan made in luar negeri adalah sepeda tersebut dibuat seperti barang lama, tetapi sebenarnya dibuat baru. 

“Untuk ragangan sepeda dibiarkan tanpa dicat, sehingga warnanya terlihat kusam dan mbladus. Padahal sepeda itu pembuatannya baru, tetapi tanpa dicat, sehingga terlihat koleksi lama. Sedangkan sepeda baru Penny Fathing itu dicat dengan warna yang mencolok,” ungkapnya. 

Selain ukurannya yang besar,  roda belakang dan depan sepeda ini tanpa menggunakan ban angin. Sehingga roda tersebut tidak perlu dipompa. Sedangkan remnya hanya depan saja, yang dilapisi dengan kulit.

Baca Juga:Anies Sibuk Bangun Jalur Sepeda, Padahal Masih Ada Jembatan Reyot Tak Jauh dari Monas

"Sehingga ketika ditarik remnya, roda akan melambat, dan berhenti," ucapnya. 

Sekali produksi biasanya dia menghabiskan beberapa bulan untuk memproduksi satu sepeda. Menurutnya  bagian yang paling sulit adalah ketika pemasangan ban ke pelek. 

"Peleknya kan cukup besar ya, jadi bannya harus benar-benar rapat," imbuhnya. 

Dalam satu bulan biasanya dia bisa mendapatkan omzet hingga puluhan juta dari produksi sepeda Penny Farthing. Rata-rata yang membeli sepeda kepada harus bayar DP 50 persen lebih dulu. 

"Dalam satu bulan omzetnya bisa sampai Rp60 juta, " ujarnya. 

Kontributor : Dafi Yusuf

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini