Ngeri! Masjid di Demak Bisa Menebak Bencana, Ternyata Buatan Murid Sunan Kalijaga

Masjid di Kabupaten Demak memiliki mustaka peninggalan murid Sunan Kalijaga yang dipercaya menghadap suatu wilayah yang terjadi bencana

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 12 Juni 2021 | 11:01 WIB
Ngeri! Masjid di Demak Bisa Menebak Bencana, Ternyata Buatan Murid Sunan Kalijaga
Masjid Jami'Baitul Mu'minin, Desa Grogol, Kecamatan Karangtengah, Demak [suara.com/Dafi Yusuf]

SuaraJawaTengah.id - Sebuah masjid di Kabupaten Demak memiliki mustaka peninggalan murid Sunan Kalijaga yang dipercaya menghadap suatu wilayah yang terjadi bencana. Mustaka selalu menunduk tak bisa diluruskan.

Bahkan, setiap ada orang yang meluruskan mustaka tersebut maka posisinya akan kembali seperti semula yaitu menunduk ke salah satu arah. Mustaka tersebut bisa dilihatt di Masjid Jami'Baitul Mu'minin, Desa Grogol, Kecamatan Karangtengah, Demak.

Nadzir Masjid Jami' Baitul Mu'minin, Kiai Aly Mahrus Aziz, mengatakan bahwa perubahan arah mustaka masjid di Demak tersebut masih dia ingat mengarah ke barat saat terjadi tsunami Aceh.

Dia menyebut sebelum terjadi tsunami di Aceh, satu minggu sebelum terjadinya tsunami mustaka tersebut mengarah ke barat. Bahkan, sebelum terjadinya bencana di Bantul  satu minggu sebelumnya mustaka tersebut juga  mengarah ke selatan.

Baca Juga:Abrasi di Demak Paling Parah, 20 Tahun Lagi Kota Wali akan Tenggelam

"Pas mengarah ke Barat ada bencana di Aceh, pindah arah ke Selatan juga ada bencana di Bantul," jelasnya saat ditemui di lokasi, Sabtu  (12/6/2021).

Dia meyakini jika yang menggerakan mustaka tersebut ada campur tangan Tuhan. Keajaiban tersebut merupakan sesuatu yang tak lumrah terjadi.

"(Mustaka) itu berputar dengan sendirinya Tuhan yang mengarahkan," ujarnya.

Terdapat kejadian aneh ketika arah mustaka tersebut ingin diluruskan.  Suatu ketika, mustaka tersebut pernah diluruskan oleh sesorang, namun  belum sampai turun sampai tanah mustaka  tersebut sudah kembali pada arah sebelumnya.

"Pernah diluruskan oleh tukang di sini, namun sebelum sampai tanah sudah menunduk  ke salah satu arah lagi," katanya.

Baca Juga:Kota Semarang, Demak dan Pekalongan Jadi Daerah Zona Merah Rawan Tenggelam

Ada kejadian aneh lain, karena penasaran terdapat salah  satu warga yanng menendang mustaka tersebut. Beberapa waktu kemudian orang tersebut dimasukan ke rumah sakit  jiwa dan seminggu kemudian meninggal.

"Pernah ditendang sama seseorang, 'barang seperti ini kok bisa berubah-ubah' Namun seminggu kemudian dia meninggal," katanya.

Bahkan, ketika masjid tersebut direnovasi beberapa warga ada yang kesurupan ketika mengangkat mustaka Masjid Jami'Baitul Mu'minin. Beberapa orang yang kesurupan mengaku melihat emas.

"Banyak kejadian lain dialami warga, yang saat ini masih hidup banyak yang kesurupan," ujarnya.

Kepala UPTD Museum Glagah Wangi Dindikbud Demak, Ahmad Widodo mengatakan, Masjid Baitul Mu'minin di Grogol tersebut disebut warga sebagai Masjid Wali Grogol, lantaran berdasarkan cerita merupakan peninggalan atau petilasan tempat salat Sunan Kalijaga dan rombongan sekitar abad 14.

"Masjid di Grogol itu ada yang mengatakan itu masjid wali. Menurut cerita orang di situ rombongan Sunan Kalijaga, rombongan para wali mencari bahan bahan untuk berdirinya Masjid Agung Demak," jelasnya.

Dia menyebut, Eyang Sabdo Kencono yang membikin prasasti papan bertuliskan ukiran pegon tersebut. Dirinya menduga, Eyang Sabdo Kencono merupakan santri dari Sunan Kalijaga yang ditugaskan merawat masjid tersebut.

"Sedangkan siapakah yang membikin prasasti ini, yaitu mungkin Mbah Sabdo Kencono, karena tidak disebutkan dalam prasastinya. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai wali," katanya.

Kontributor : Dafi Yusuf

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak