"Ketika tingkat kepanikan warga lagi tinggi, kita hadir. Saya dapat momentum ketika ada jenazah pasien Covid-19 masuk desa Karangnangka, jadi kita bisa edukasi," terangnya.
Program Jogo Tonggo menjadi kunci utama dengan diaktifkannya Dasawisma. Artinya mereka lebih punya kedekatan ke tetangga masing-masing. Antar tetangga tentunya memiliki kedekatan emosional.
"Nah jika sudah berjarak 10 rumah atau lebih kan rada canggung. Lain halnya jika berjarak 1 sampai 5 rumah. Orang akan lebih enak ngobrolnya," tuturnya.
Dengan adanya Varian Delta juga tidak membuat panik warga setempat. Dengan sendirinya, warga mencari informasi pencegahan ke Tim Relawan Lawan Covid-19.
Baca Juga:Mirip Desa di Swiss, Ini Pesona Wisata di Kabupaten Banyumas
"Mereka mencari informasi ke kita dengan bertanya, apakah ini pencegahannya masih sama? Ya begitu saja. Tingkat kepercayaan warga juga terlihat dari sini," lanjutnya.
Saat ini fokus Tim Relawan Lawan Covid-19 Desa Karangnangka memulihkan perekonomian. Dampak pandemi selama setahun lebih ini juga menyerang berbagai sektor mata pencaharian.
"Kita sudah belajar setahun ini, dan sudah beradaptasi. Tentu saja kita harap pemulihan ekonomi menjadi yang utama. Semoga seluruh desa bisa mencontoh Desa Karangnangka ini," ucapnya.
Hal inilah yang kemudian membuat Desa Karangnangka dicanangkan menjadi desa percontohan penanganan Covid-19 oleh Wakil Bupati Banyumas pada beberapa waktu lalu. Wasis juga mengharapkan ada desa lain yang bisa menerapkan peranan dawis untuk sosialisasi protokol kesehatan kepada warga.
Kontributor : Anang Firmansyah
Baca Juga:Angkat Isu Harimau Sumatra, Sutradara Banyumas Raih Penghargaan Internasional