SuaraJawaTengah.id - Dua orang meninggal dalam kecelakaan kerja membangun penahan tanah (talut) di aliran sungai perbatasan Magelang-Boyolali, Sabtu (19/6/2021). Korban terseret arus sungai akibat tanggul yang jebol.
Menurut Kepala Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Marpomo, kecelakaan terjadi di daerah Denokan yang masuk wilayah Desa Wonolelo.
Korban warga Desa Wonolelo, Samidi (41 tahun), Pami (32 tahun), dan Sandi (55 tahun) diketahui sedang melakukan kerja borongan menurunkan tanah di aliran sungai.
Bersama 16 warga lainnya, para korban membangun bendungan sementara (tanggul) untuk menahan arus sungai di sekitar lokasi pengerjaan talut. Sekitar pukul 11.50 WIB turun hujan lebat yang menyebabkan arus sungai naik.
Baca Juga:Klatser Covid-19 Gathering Untidar Bertambah, 87 Mahasiswa Jalani Swab
“Tiba-tiba ada aliran air besar dari atas lereng Merbabu karena kawasan puncak hujan deras. Air itu menyebabkan banjir, meskipun tidak terlalu besar tapi menggerus bendungan sementara itu,” kata Marpomo.
Sekitar pukul 12.10 WIB bendungan jebol tidak mampu menahan air. Banjir menyeret korban sejauh 275 meter dari lokasi pengerjaan talut.
Korban Samidi dan Pami ditemukan tewas, sedangkan Sandi menderita luka-luka. “Setelah pencarian, keduanya ditemukan meninggal. Warga langsung melakukan evakuasi menggunakan tandu,” ujar Kades Marpomo.
Bidan Desa Wonolelo, Ika Puspitasari mengatakan, setelah korban dievakuasi langsung dibawa ke rumah duka. “Kedua korban langsung dimandikan dan dimakamkan di tempat pemakaman setempat."
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Baca Juga:Astaga! Klaster Gathering, 17 Mahasiswa Universitas Tidar Positif Covid-19