SuaraJawaTengah.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan siap melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3-20 Juli 2021.
Ganjar pun menyebut, persiapan PPKM Darurat sudah dilakukan, termasuk membuat instruksi Gubernur nomor 1 tahun 2021.
"Insyaalah kita siap. Saya sudah mendahului dengan Ingub nomor 1 sebagai pemanasan. TNI/Polri sudah saya ajak bicara, termasuk Bupati/Wali Kota sampai level Desa dan RT," kata Ganjar, Kamis (1/7/2021).
Ganjar meminta dukungan penuh dari masyarakat untuk menyukseskan program ini. Tidak sulit, hanya dengan tertib memakai masker, tidak berkerumun dan tidak bepergian jika tidak penting.
Baca Juga:Epidemolog Dicky Budiman: Isi PPKM Darurat Jawa - Bali Justru Tidak Cerminkan Kedaruratan
"Ingat, klaster terbanyak adalah rumah tangga. Saya tanya ke pasien-pasien Covid-19 itu, njenengan dari mana, ternyata dari ziarah, kondangan, hajatan dan lainnya. Saya minta bantuan seluruh masyarakat agar ini bisa berjalan," tegasnya.
Ganjar memahami, masyarakat sudah capek dan lelah menghadapi pandemi ini. Namun, semuanya harus terus semangat mengingat pandemi belum berakhir.
"Saya tahu kecapekan masyarakat, kita semua. RS penuh, nakes banyak yang jadi korban, tenaga mereka berkurang. Bahkan penggali kubur juga kewalahan. Maka saya minta tolong bantuan itu, bantuan untuk taat protokol kesehatan," ucapnya.
Sementara itu, Kapolda Jateng, Irejen Pol Ahmad Luthfi usai peringatan Hari Bhayangkara mengatakan, pihaknya siap mendukung penuh PPKM Darurat yang akan dilaksanakan pada 3 Juli nanti. Pihaknya sudah koordinasi dengan Gubernur dan jajaran terkait untuk pelaksanaan program itu.
"Ada beberapa titik simpul dari dan ke wilayah Jateng. Polres Brebes sudah menyiapkan, Rembang, Cilacap, Blora dan lainnya manakala PPKM Darurat dilaksanakan," kata dia.
Baca Juga:Patuhi Perintah Jokowi, Anies Siap Laksanakan PPKM Darurat di Jakarta
Luthfi mengatakan, pihaknya juga menyiapkan ikatan regu dan pleton dari TNI/Polri yang akan digeser ke tempat-tempat PPKM Darurat dilaksanakan. Tujuannya untuk mempertebal pengamanan, melakukan penyekatan penutupan terkait akses ke wilayah itu sekaligus mengawasi dan mengedukasi masyarakat tentang protokol kesehatan.
"Zonasinya sudah ada, untuk wilayah Jateng ada 11 Kabupaten/Kota yang ditargetkan. Contohnya Kota Semarang, Surakarta, Klaten dan lainnya yang menjadi target. Nanti kami kendalikan," jelasnya.
Bahkan tak hanya menugaskan satu dua orang anggota, Luthfi mengatakan akan mengerahkan pasukan lebih besar lagi. Di satu desa bisa dijaga satu regu, pleton atau kalau perlu kompi.
"Sehingga betul-betul diawasi. Kami tidak mau PPKM elek-elekan, karena semua diawasi pasukan kita," jelasnya.
Luthfi juga mendesak seluruh Kabupaten/Kota di Jateng membuat Perda tentang penanganan Covid-19. Sebab menurutnya, masih ada beberapa daerah yang belum memiliki itu.
"Kalau hanya Perbub/Perwali, itu belum mengikat. Kalau ada Perda, kami akan lebih giat dan greget melaksanakan tindakan. Menyadarkan masyarakat sekarang tidak cukup dengan himbauan. Sekarang yang diperlukan adalah tindakan, karena kita sudah perang melawan Covid," pungkasnya.