Kasus Covid-19 Melonjak, Tukang Kayu Ini Rela Alih Profesi Bikin Peti Mati

Jumlah permintaan peti mati bertambah seiring meningkatnya kasus meninggal akibat Covid-19

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 15 Juli 2021 | 09:16 WIB
Kasus Covid-19 Melonjak, Tukang Kayu Ini Rela Alih Profesi Bikin Peti Mati
Budiyanto memeriksa pesanan peti yang siap dikirim ke rumah sakit di Magelang. Jumlah pesanan peti mati melonjak, seiring meningkatnya kasus meninggal akibat Covid. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardhi]

SuaraJawaTengah.id - Suara mesin pemotong kayu memekakan telinga di bengkel furniture milik Budiyanto di Desa Danurejo, Magelang. Bengkel kayu saat ini kebanjiran pesanan membuat peti mati.  

Jumlah permintaan peti mati bertambah seiring meningkatnya kasus meninggal akibat Covid-19. Banyak perajin kayu seperti Budiyanto beralih menjadi pembuat peti jenazah.

Awalnya bengkel kayu Budiyanto hanya membuat kusen dan lemari. Pada November 2020 dia ditawari membuat peti mati oleh salah seorang petugas pemulasaran jenazah di RSUD Muntilan.

“Awalnya saya nolak karena banyak kerjaan. Kemudian sebulan kesini lagi, saya terima. Cuma gitu saja awalnya,” kata Budiyanto saat ditemui di bengkel kayu di Dusun Pranan, Desa Danurejo, Kecamatan Mertoyudan.

Baca Juga:Sempat Dipertanyakan, Guru Positif Covid-19 di Banjarmasin Mengajar saat PTM

Rata-rata setiap minggu Budiyanto membuat 15 peti mati yang sudah dipesan. Menurut dia, jumlah permintaan peti mati meningkat drastis setelah masa Lebaran pertengahan Mei kemarin.

Sebelum Lebaran, Budiyanto biasanya hanya menerima pesanan 4 peti mati  dalam seminggu. “Sebelum Lebaran kemarin masih sedikit yang meninggal. Habis Lebaran ini, banyak meninggal terus,” ujar Budiyanto.  

Budiyanto bahkan menambah 3 orang pekerja untuk mengejar target membuat peti mati. Anaknya yang masih sekolah bahkan ikut membantu di bengkel kayu.

Kebanyakan peti mati itu adalah pesanan sejumlah rumah sakit di Kabupaten Magelang. “Rumah sakit di Kabupaten Magelang ambil kesini. RS Kota Magelang ambil dimana, saya nggak tahu.”

RSUD Muntilan menjadi pelanggan tetap peti mati buatan Budiyanto. Tapi belakangan sering dia menerima pesanan dari RSUD Merah Putih.

Baca Juga:Viral Momen Pasien Covid-19 Asyik Joget Bareng, Banjir Semangat dari Publik

“(RSUD) Muntilan jelas sini. Jika masih mumpuni, melayani RS Merah Putih. Kadang juga lokalan orang meninggal daerah sini. Pribadi. Covid tapi mungkin di RSU antre jadi ambil kesini,” kata Budiyanto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini