Kisah Pedagang Lumpia Menangis Haru Saat Razia PPKM Darurat, Ternyata Gegara Aksi Ini

Cerita itu bermula saat petugas menggelar operasi pada pedagang yang masih berjualan diatas pukul 20.00 WIB.

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 18 Juli 2021 | 10:30 WIB
Kisah Pedagang Lumpia Menangis Haru Saat Razia PPKM Darurat, Ternyata Gegara Aksi Ini
Pedagang makanan lumpia basah, menangis haru saat dagangannya diborong oleh petugas kepolisian Polresta Banyumas, Kamis (15/7/2021) malam. [Suara.com/Anang Firmansyah]

SuaraJawaTengah.id - Penerapan kebijakan PPKM Darurat selalu memunculan cerita di berbagai tempat. Termasuk di wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Kisah haru muncul dari seorang pedagang lumpia di Pasar Wage, Purwokerto bernama Nana atau lebih dikenal Bu Gendut yang terjaring razia petugas kepolisian, Kamis (15/6/2021) malam. Bahkan, sang penjual menangis haru saat lapaknya dirazia petugas Polres Banyumas.

Cerita itu bermula saat petugas menggelar operasi pada pedagang yang masih berjualan diatas pukul 20.00 WIB. Namun ada yang berbeda dalam operasi kali ini, pendekatan yang digunakan lebih humanis.

Sasaran yang dituju pun pedagang makanan seperti angkringan dan gorengan yang terpaksa berjualan melebihi ketentuan jam operasional dalan massa PPKM Darurat.

Baca Juga:Salut! 2 Kepala Daerah di Jatim Ini Donasikan Gaji Buat Masyarakat Selama PPKM Darurat

Sedikitnya ada lima pedagang makanan yang terkena razia tersebut di dalam wilayah kota Purwokerto. Namun bukannya mendapat hukuman, justru para pedagang ini diborong dagangannya.

Tujuannya agar setelah diborong, langsung tutup dan diharapkan kedepannya bisa mematuhi jam operasional.

Bu Gendut kemudian tak kuasa menahan tangis, karena kedatangan petugas kepolisian justru membawa berkah. Sambil membungkus seluruh dagangannya ia menceritakan kondisi setelah adanya aturan PPKM Darurat.

"Sepi sekali sekarang, apalagi setelah jalannya banyak yang ditutup di dalam kota. Biasanya dalam semalam bisa dapet sebelum pandemi dapat Rp 1 juta, sekarang ya merosot jauh," katanya dengan mata berlinang air mata kepada Suarajawatengah.id.

Ia mengaku pasrah saat petugas kepolisian mendatangi lapaknya. Pikirnya akan ada razia karena telah melebihi batas waktu ketentuan aturan PPKM Darurat.

Baca Juga:Palembang Masih Mempertimbangkan Penerapan PPKM Darurat

Namun lain cerita, dagangannya malah diborong. Ia pun tak henti-hentinya mengucap terimakasih kepada petugas kepolisian karena disuruh menaati aturan dengan cara yang berbeda.

REKOMENDASI

News

Terkini