SuaraJawaTengah.id - Kasus penyerangan pegawai RSUD dr Gunawan Mangunkusumo (RSGM) Ambarawa berakhir damai. Pihak RS memutuskan tidak menuntut pelaku ke jalur hukum.
Kepala Bagian Tata Usaha RSGM, Ganti Sumiyati mengatakan, keributan di depan ruang isolasi Anyelir itu tidak menyebabkan dampak yang parah. Perawat dan petugas security mengalami luka ringan akibat terkena gunting.
“Kami berpikir lebih panjang. Waktu itu juga Alhamdulillah tidak terjadi sesuatu hal. Penyerangan karena emosi sehingga kemudian rebutan gunting, sehingga melukai perawat. Bukan mau menusuk,” kata Ganti kepada wartawan di RSUD dr Gunawan Mangunkusumo, Sabtu (24/7/2021).
Menurut Ganti Sumiyati, manajemen RS memaafkan keluarga pasien Covid yang diduga melakukan penyerangan. “Kami memaafkan keributan yang terjadi di ruang isolasi Anyelir. RSUD Ambarawa juga tidak akan melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum.”
Baca Juga:Butuh Banyak Nakes, Wagub Sebut Pempus Janji Siapkan 1.000 Relawan di DKI
Ganti menjelaskan, suami pasien menerima dan setuju istrinya dimakamkan menggunakan protokol kesehatan (prokes) penanganan Covid. Tapi beberapa adik pasien tidak terima.
Nurul Anwar Sholeh, adik pasien yang meninggal marah-marah dan memaksa masuk ruang isolasi untuk melihat jenazah kakaknya. “Dia memaksa masuk ingin melihat jenazahnya. Sementara diedukasi oleh satpam yang ada di situ, tapi marah-marah dan ingin menerobos masuk,” ujar Ganti.
Pihak RS bahkan membolehkan keluarga ikut memandikan jenazah dan akan memberi pinjaman APD. “Akan kami pinjami APD lengkap apabila keluarga ingin mendampingi saat pemulasaran.”
Keluarga pasien sempat tenang sejenak mendapat penjelasan tersebut. Namun tidak diketahui penyebabnya, Nurul Anwar Sholeh kembali melabrak petugas security dan perawat yang berada di meja pelayanan ruang Anyelir.
“Tapi tiba-tiba keluarganya marah-marah lagi langsung mengambil gunting dan dipukul-pukulkan ke meja. Terus diarahkan ke satpam,” kata Ganti.
Baca Juga:Viral Pasien Covid-19 Dikeroyok Orang Sekampung, Ternyata Bukan karena Ditolak Isoman
Perawat berinisial SMP dan AG terluka akibat kericuhan tersebut. Jari mereka tersayat saat akan merebut gunting dari tangan Nurul Anwar Sholeh. Selain kedua perawat, petugas security berinisial AM juga terluka di bagian tangan.
Ganti Sumiyati membantah penyebab meninggalnya pasien Covid saat itu karena RS kehabisan oksigen.
Dia mengakui beberapa kali terjadi kelangkaan oksigen di RSGM Ambarawa. Namun hal itu bisa diatasi dengan pengadaan backup tabung oksigen oleh keluarga pasien.
“Bukan karena itu (kehabisan oksigen). Pasien dari pagi kondisinya sudah drop. Waktu kejadian, oksigen sudah siap ada,” ujar Ganti Sumiyati.
Penyelesaian kasus penyerangan terhadap perawat RSGM secara kekeluargaan (damai), diakui Kapolsek Ambarawa, AKP Komang Karisma.
Menurut AKP Komang, pihak rumah sakit meminta polisi memfasilitasi pertemuan dengan keluarga pasien. Pihak RSUD dr Gunawan Mangunkusumo juga meminta polisi memberikan bantuan keamanan.
“Hasilnya dari pihak rumah sakit sudah menyatakan dengan jelas tidak akan melanjutkan kasus ini, kemudian memahami kondisi keluarga. Ada beberapa permohonan ke polisi, misal minta bantuan keamanan,” ujar AKP Komang Karisma.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi