SuaraJawaTengah.id - Emha Ainun Nadjib atau kerap disapa Cak Nun mengungkapkan pernah disantet.
Dilansir dari Solopos.com, Caknun mengaku pernah disantet hingga organ tubuhnya dari leher sampai perut menghitam.
Bahkan, karena santet itu, tubuh Cak Nun yang merupakan budayawan asal Jombang, Jawa Timur itu terlihat kurus.
Hal tersebut ia ungkap dalam kanal Youtube CakNun.com yang tayang delapan bulan yang lalu.
Baca Juga:Cak Nun Sebut Megawati Tak Sekolah dan Enggak Punya Ilmu, Ferdinand Angkat Suara
Karena disantet itu, ketika buang air besar, Cak Nun mengeluarkan feses berwarna hitam pekat seperti aspal. Dan feses tersebut dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan.
Hasilnya, feses tersebut mengandung uranium dan besi.
“Saya BAB dan keluarnya seperti aspal, saya kasih ke laboratoriu RSUP Sardjito Yogyakarta. RS Sardjito memeriksa dengan lengkap dan menyimpulkan bahwa usia saya tinggal 3,5 bulan karena seluruh mekanisme mengolah makanan sudah hancur karena disantet dari leher ke perut hitam legam. Dan sudah tak ada onderdilnya lagi, enggak ada organnya lagi sudah menjadi abu. Tidak mungkin [waktu itu] saya bisa hidup dalam jangka waktu tertentu,,” cerita Cak Nun.
Cak Nun Disantet Hingga Tak Bisa Makan
Saat peristiwa mengerikan itu, Cak Nun juga tak bisa mengonsumsi makanan sehingga tubuhnya terlihat kurus.
Baca Juga:Cak Nun Sebut Megawati Tak Berilmu, Ferdinand: Dia Lebih Sukses Darimu!
“Badan saya hanya makan lemak-lemak saya sendiri jadi tidak ada asupan makanan yang bisa diolah. Saya jadi kurus 48 kg,” urai Cak Nun.
Kemudian setelah Cak Nun tahu hasil laboraorium yang menyebutkan fesesnya mengandung uranium dan besi, dia mengaji agar bebas dari santet tersebut.
“Setelah pakde membawa itu untuk dicek laboratorium ternyata ada uranium dan besi. Lalu,, malam-malam saya mengantisipasi hal itu dengan mengaji,” imbuh dia.
Hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam mengaji, Cak Nun mengaku sembuh dari sihir ilmu hitam itu. Tubuhnya juga kembali menjadi gemuk.
Peristiwa ini Cak Nun alami pada 2002 lalu dan disantet beramai-ramai.