SuaraJawaTengah.id - Kelompok Taliban berhasil merebut Afghanistan dari kekuasaan Presiden Ashraf Ghani.
Selain itu, momentum Taliban menguasai Afghanistan sangat tepat. Yaitu saat Amerika menarik tentaranya.
Taliban kini sudah berbeda, mereka membuka diri terhadap komunitas Internasional.
Di momen hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, Taliban pun mengucapkan selamat untuk masyarakat di tanah air.
Baca Juga:Mampu dan Mudah Kuasai Afghanistan, Taliban Mengaku Terkejut
Menyadur dari Suara.com, Juru Bicara Taliban Suhail Syahidin bahkan menyetarakan keberhasilan kelompoknya mengkudeta Pemerintahan Ashraf Ghani di Afganistan sama seperti kesuksesan Indonesia mengusir penjajah Belanda.
Beberapa hari sebelum Taliban menguasai Kota Kabul memang pelan-pelan militan fundamentalis ini mencaplok atau mengusai kota-kota kecil tanpa perlawanan. Sampai akhirnya, Minggu (15/8/2021) berhasil menduduki Istana Kepresidenan di Kabul.
"Kemenangan kami terhadap Amerika Serikat seperti keberhasilan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah," kata Suhail Syahin.
Syahin menegaskan, Taliban menjamin semua warga negara asing, termasuk Indonesia. "Kami siap menjamin proses evakuasi kalau memang diperlukan," tegas Syahin.
Sejak Taliban berhasil masuk ke istana presiden, banyak negara yang menutup duta besarnya, namun tidak untuk China dan Rusia.
Baca Juga:Tanggapi Kelompok Taliban, Denny Siregar Sebut Banyak Ngaku Ulama Seperti Felix Siauw
Kedua negara tersebut tetap membuka kedutaan besarnya di Kabul dan mengaku siap menjalin persahabatan dengan Taliban sebagai penguasa baru di Afghanistan.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan siap untuk menjalin hubungan persahabatan dengan Afghanistan meskipun sudah dikuasai oleh Taliban.
"Taliban telah berulang kali menyatakan harapan mereka untuk mengembangkan hubungan baik dengan China, dan mereka menantikan partisipasi China dalam rekonstruksi dan pembangunan Afghanistan," kata juru bicara kementerian luar negeri China Hua Chunying.
Utusan Presiden Rusia Zamir Kabulov mengatakan jika kedutaan besarnya berada di bawah perlindungan Taliban dan akan tetap beroperasi.
Duta Besar Rusia untuk Afghanistan Dmitry Zhirnov akan mengadakan pertemuan dengan Taliban untuk membahas keamanan misi diplomatik Rusia.