Terbuka dengan Internasional, Taliban Sambut China untuk Bangun Afghanistan

Taliban membuka kesempatan China untuk membangun Afghanistan

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 20 Agustus 2021 | 14:01 WIB
Terbuka dengan Internasional, Taliban Sambut China untuk Bangun Afghanistan
Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid saat konferensi pers di Kabul, Selasa (17/8/2021). (Foto: AFP)

SuaraJawaTengah.id - Kelompok Taliban berhasil merebut Afghanistan dari kekuasaan Presiden Ashraf Ghani.

Selain itu, momentum Taliban menguasai Afghanistan sangat tepat. Yaitu saat Amerika menarik tentaranya. 

Taliban kini sudah berbeda, mereka membuka diri terhadap komunitas Internasional. 

Taliban menyambut China untuk berkontribusi pada pembangunan kembali Afghanistan.

Baca Juga:Mantan Bintang Film Dewasa Mia Khalifa Salahkan CIA dalam Kudeta Taliban di Afghanistan

China telah memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi di Afghanistan, kata juru bicara Taliban Suhail Shaheen kepada media pemerintah China.

Taliban merebut kendali selama akhir pekan dalam pergolakan yang membuat ribuan warga sipil dan sekutu militer Afghanistan melarikan diri demi keselamatan.

Banyak yang takut akan kembalinya interpretasi keras hukum Islam yang diberlakukan selama pemerintahan Taliban sebelumnya yang berakhir 20 tahun lalu.

Dalam menghadapi Taliban, China yang semakin kuat mungkin dapat memanfaatkan fakta bahwa China tidak berperang di Afghanistan, tidak seperti Rusia dan Amerika Serikat.

"China adalah negara besar dengan ekonomi dan memiliki kapasitas yang besar - saya pikir mereka dapat memainkan peran yang sangat besar dalam pembangunan kembali, rehabilitasi, rekonstruksi Afghanistan," kata Shaheen kepada televisi CGTN dalam sebuah wawancara Kamis malam.

Baca Juga:Pemerintah Berhasil Evakuasi 26 WNI dari Afghanistan dengan Pesawat TNI AU

Selama pertemuan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dengan delegasi Taliban di kota pelabuhan China utara Tianjin bulan lalu, Wang Yi berharap Afghanistan dapat mengadopsi kebijakan Islam moderat.

China telah mengutip ekstremisme agama sebagai kekuatan destabilisasi di wilayah barat Xinjiang dan telah lama khawatir bahwa wilayah yang dikuasai Taliban akan digunakan untuk menampung pasukan separatis.

Taliban
Taliban

Taliban Ucapkan Kemerdekaan RI

Di momen hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, Taliban pun mengucapkan selamat untuk masyarakat di tanah air. 

Menyadur dari Suara.com, Juru Bicara Taliban Suhail Syahidin bahkan menyetarakan keberhasilan kelompoknya mengkudeta Pemerintahan Ashraf Ghani di Afganistan sama seperti kesuksesan Indonesia mengusir penjajah Belanda.

Beberapa hari sebelum Taliban menguasai Kota Kabul memang pelan-pelan militan fundamentalis ini mencaplok atau mengusai kota-kota kecil tanpa perlawanan. Sampai akhirnya, Minggu (15/8/2021) berhasil menduduki Istana Kepresidenan di Kabul.

"Kemenangan kami terhadap Amerika Serikat seperti keberhasilan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah," kata Suhail Syahin. 

Syahin menegaskan, Taliban menjamin semua warga negara asing, termasuk Indonesia. "Kami siap menjamin proses evakuasi kalau memang diperlukan," tegas Syahin.

Sejak Taliban berhasil masuk ke istana presiden, banyak negara yang menutup duta besarnya, namun tidak untuk China dan Rusia.

Kedua negara tersebut tetap membuka kedutaan besarnya di Kabul dan mengaku siap menjalin persahabatan dengan Taliban sebagai penguasa baru di Afghanistan.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan siap untuk menjalin hubungan persahabatan dengan Afghanistan meskipun sudah dikuasai oleh Taliban.

"Taliban telah berulang kali menyatakan harapan mereka untuk mengembangkan hubungan baik dengan China, dan mereka menantikan partisipasi China dalam rekonstruksi dan pembangunan Afghanistan," kata juru bicara kementerian luar negeri China Hua Chunying.

Utusan Presiden Rusia Zamir Kabulov mengatakan jika kedutaan besarnya berada di bawah perlindungan Taliban dan akan tetap beroperasi.

Duta Besar Rusia untuk Afghanistan Dmitry Zhirnov akan mengadakan pertemuan dengan Taliban untuk membahas keamanan misi diplomatik Rusia. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini