Soal Kritikan Faham Soekarnoisme dari Gus Baha, PA 212 : PDIP Harus Dibubarkan!

PA 212 mendukung Gus Baha yang mengkrtitik adanya faham soekarnoisme yang selalu digaungkan oleh PDIP

Budi Arista Romadhoni
Senin, 23 Agustus 2021 | 11:49 WIB
Soal Kritikan Faham Soekarnoisme dari Gus Baha, PA 212 : PDIP Harus Dibubarkan!
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. Polemik azan jihad yang sempat menjadi kontroversial dijawab Gus Baha. [FOTO: NU Online]

SuaraJawaTengah.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) selalu menggaungkan faham Soekarnoisme.  Hal itu karena sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri merupakan anak dari proklamator. 

Menyadur dari Hops.id, faham Soekarnoisme dinilai sebagai sosok yang menjadikan Indonesia merdeka. Hingga PDIP sangat menggaungkan nasionalisme dengan kekuasaannya.

Hingga viral tausiyah KH Ahmad Bahauddin atau Gus Baha. Menurutnya, Indonesia sendiri bukan milik PDIP atau Soekarnoisme saja, tetapi untuk semuanya, karena ulama Islam juga terlibat dalam Kemerdekaan Indonesia.

Kritikan itulah yang disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Persaudaraan Alumni PA 212, Novel Bamukmin yang setuju dengan pernyataan Kyai Ahmad Bahaudin Nursalim atau Gus Baha.

Baca Juga:Presiden Jokowi Diejek Kodok, Rudy: Kritik Boleh Saja Tapi yang Beretika

Dalam video yang viral di media sosial, Gus Baha menyampaikan penjelasan tentang adanya orang-orang yang pro dengan Megawati mendewakan Soekarno.

“Orang yang pro Megawati itu begitu mendewa-dewakan Soekarno seakan-akan Indonesia itu dimulai dari Bung Karno, sampai ada hal Soekarnoisme,” kata Gus Baha dalam video yang beredar.

Gus Baha (Nu.or.id)
Gus Baha (Nu.or.id)

Gus Baha membenarkan bahwa Soekarno merupakan deklarator kemerdekaan Indonesia.

Akan tetapi kata Gus Baha, umat Islam atau partai-partai Islam tidak kecil hati karena embrio yang bernama Indonesia ada pada 1908, sebelum adanya partai nasionalis yang berani melawan kolonialisme Belanda.

 Bahkan kata Gus Baha, pertama kali yang mencetus ide melawan Belanda adalah Kiai Islam, yaitu dengan membuat Serikat dagang Islam yang berubah menjadi serikat Islam dan menjadi Partai Islam.

Baca Juga:PDIP-PSI Gulirkan Interpelasi, Ketua DPRD: Bukan untuk Jatuhkan Anies

“Ya kita tidak mungkin tidak hormati Soekarno, beliau sebagai pahlawan besar kita hormati, tapi kebesaran Pak Karno demi bangsa Indonesia jangan kemudian direduksi, disederhanakan hanya melewati partai. Itu kan namanya pengkerdilan. Tentu Pak Karno bikin negara ini ya untuk semua bangsa, bukan untuk PDIP saja, bukan untuk partai-partai marhaenisme saja, juga bukan partai-partai yang berpaham Soekarnoisme saja,” pungkas Gus Baha.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak