"Makan saja sehari bisanya hanya dua kali. Kalau ada yang ngasih lauk," tuturnya.
Umrotun memang tergolong keluarga tidak mampu. Ibu tiga anak itu sehari-hari hanya ibu rumah tangga. Sementara suaminya, Carmo membuka jasa servis televisi di rumah.
"Penghasilan tidak tentu. Kalau ada yang servis saja. Dapatnya Rp10 - 25 ribu. Sebulan paling yang servis paling banyak tiga," ujar Carmo.
Sebagai keluarga tidak mampu, Carmo dan Umrotun tak pernah mendapat bantuan dari pemerintah. Pasalnya, keduanya hanya menikah siri sehingga tak memiliki kartu keluarga (KK).
Baca Juga:Belasan Jalan Ditutup, Masuk Kota Tegal Harus Tunjukkan Surat Vaksin
"Belum pernah dapat bantuan karena tidak punya KK. Anak juga tak punya akta kelahiran," ungkap Carmo.
Carmo berharap bisa mencatatkan pernikahannya secara resmi agar bisa memperoleh dokumen kependudukan yang diperlukan untuk mengurus berbagai keperluan, termasuk sekolah anaknya. “Belum bisa nikah secara resmi karena tidak punya uang,” ucapnya.
Kontributor : F Firdaus