Diledek Kaesang, Ini Besaran Gaji Gibran Sebagai Wali Kota Solo, Nilainya Nyaris Sama UMK

Menjadi Wali kota Solo, Gibran mendapat gaji, tunjangan dan beragam fasilitas, ini jumlahnya

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 23 September 2021 | 12:34 WIB
Diledek Kaesang, Ini Besaran Gaji Gibran Sebagai Wali Kota Solo, Nilainya Nyaris Sama UMK
Dua anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Kaesang Pangarep. [Instagram-@kasesangp]

“Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daeerah disediakan masing-masing sebuah rumah jabatan beserta perlengkapannya dan biaya pemeliharaan,” bunyi Pasal 6.

Tanggapan Gibran

Gibran mengonfirmasi gajinya sebagai Wali Kota Solo tak lebih besar dari pendapatan sebagai pengusaha.

“Ya kalau masalah pendapatan, sebelum jadi Wali Kota, saat jadi pengusaha ya beda. Iya dong [Lebih besar saat jadi pengusaha],” ujar dia saat diwawancara wartawan seusai mengunjungi RSUD Ngipang Solo, Rabu (22/9/2021).

Baca Juga:Gibran Sebut AHHA PS Pati Kuasai Jurus Kungfu, Warganet: Awas Diserang Emak-emak Baper

Tapi Gibran menyatakan motivasinya menjadi orang nomor satu di Kota Bengawan bukan untuk mencari keuntungan.

“Tapi kan urip kui ora [hidup itu tak] selamanya golek [mencari] duit. Saya kan di sini ora golek [tidak mencari] duit. Nek golek [kalau cari] duit ya pilih jadi pengusaha wae [saja],” sambung dia.

Saat ditanya berapa nilai gaji sebagai Wali Kota Solo, suami dari Selvi Ananda tersebut tidak mau menjawab.

Gibran mengaku tetap mengambilnya setiap bulan. Tapi uang gaji itu dia pergunakan membeli beras guna dibagikan kepada warga yang membutuhkan, serta membayar warga berobat.

“Bukannya tidak diambil, saya ambil untuk beli beras, bayari warga yang tak bisa bayar SPP, bayari warga yang tak bisa bayar obat, itu aja. Sok-sok [kadang-kadang] ya malah tombok. Ya sekali lagi kembali ke tadi loh, jadi Wali Kota bukan cari duit,” terang dia.

Baca Juga:Balas Ledekan Kaesang Karena Bergaji Kecil, Gibran: Hidup Tak Selamanya Soal Uang

Ditanya berapa besar Gibran nombok untuk membantu warga Solo yang membutuhkan tiap bulannya, dia tidak mau menyebutkan.

“Yang namanya nombok ora [tidak] perlu dipikirke, sing penting warganya sehat, isoh [bisa] berobat, isoh sekolah,” kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak