Sepi Job Manggung, Erix Soekamti Banting Setir Kelola Wisata

Strategi survive yang dilakukan musisi Erix Soekamti adalah dengan membangun spot wisata, Tumpeng Menoreh di wilayah Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 27 September 2021 | 20:00 WIB
Sepi Job Manggung, Erix Soekamti Banting Setir Kelola Wisata
Spot wisata Tumpeng Menoreh di Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. [IG @erixsoekamti]

Saat ini, Tumpeng Menoreh sedang hits. Sensasi menikmati sajian makan di suasana sunset diminati banyak orang.

Resto di alam terbuka juga lebih aman dari penularan Covid. Sirkulasi udara lebih lancar selain tetap menerapkan protokol kesehatan terhadap para pengunjung.

Modifikasi penataan ruang resto di lahan yang luas dan terbuka, kedepan menjadi solusi usaha rumah makan di masa pandemi. “Saya belum (puas). Tumpeng Menoreh sebenarnya belum jadi. Kami masih belajar,” kata Erix.

Menurut Erix, zona-zona yang sudah dibangun baru 10 persen dari perencanaan. Spot yang terealisasi baru Tumpeng Menoreh sebagai destinasi wisata kuliner Gelangprojo (Magelang, Kulon Progo, Purworejo).

Baca Juga:Luhut Targetkan 4 Ribu Restoran Indonesia Hadir di Luar Negeri 2024

Lokasi Tumpeng Menoreh berada di perbatasan wilayah Kabupaten Magelang, Kulon Progo dan Purworejo. Dengan membeli tiket masuk Rp 50 ribu, pengunjung dapat voucher makan senilai Rp 25 ribu.

“Kedepannya terus dikembangkan sebisa mungkin memanfaatkan lahan yang tidak produktif. Jadi sebisa mungkin, semaksimal mungkin.”

Setelah konser musik bisa kembali digelar, Erix Soekamti harus pandai-pandai mengatur jadwal manggung dengan mengelola Tumpeng Menoreh bersama warga desa.

Konser musik terutama harus memperhatikan risiko penularan pada kegiatan besar antara lain, kondisi kasus Covid -19 di daerah tempat kegiatan berlangsung dan potensi penularan selama kegiatan di tempat umum akibat jarak antar partisipan.

Kemudian buruknya sirkulasi udara, durasi kegiatan yang lama menambah risiko penularan, tata kelola kegiatan dalam ruangan dengan sirkulasi udara buruk, serta jumlah partisipan yang banyak membuat potensi penularan semakin besar.

Baca Juga:Rincian Cadangan Anggaran Pemerintah Untuk Pariwisata Tahun 2022 Sebesar Rp9,2 Triliun

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini