SuaraJawaTengah.id - Fenomean unik terjadi pada Sekolah Dasar (SD) Negeri, yaitu mengalami krisis siswa yang mendaftar. Hal itu juga terjadi di Kabupaten Sragen.
Akhirnya, sebanyak 14 sekolah dasar atau SD negeri di 10 kecamatan di Kabupaten Sragen digabung atau regrouping dengan SDN lain terdekat lantaran jumlah siswanya minim pada 2021.
Menyadur dari Semarangpos.com, Penggabungan SD Negeri tersebut diputuskan dalam Surat Keputusan Bupati Sragen.
Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen saat dihubungi Semarangpos.com, Rabu (6/10/2021), menyampaikan ada 14 SDN yang digabung dengan SDN terdekat lainnya. Karena merupakan sekolah kecil dengan jumlah siswa yang minim.
Baca Juga:Tak Masuk Akal, Biaya Masuk SD Swasta di Kota Solo Ini Capai Rp21 Juta
Dia menjelaskan belasan SD Negeri di Sragen tersebut menyebar di 10 kecamatan. Yakni Kecamatan Sambungmacan, Gemolong, Sragen Kota, Tanon, Sumberlawang, Plupuh, Sidoharjo, Sukodono, Tangen, dan Miri.
Dia mencontohkan seperti SDN 3 Cemeng digabung dengan SDN 4 Cemeng, Sambungmacan. Dia menyebut siswa di SDN 1 Genengduwur dipindahkan ke SDN 2 Genengduwur, Gemolong. Dari belasan
“SDN itu, ada dua SDN yang digabung karena satu kampus. Yakni SD Negeri 7 Sragen bergabung dengan SDN 1 Sragen dan SDN 9 Sragen bergabung ke SDN 6 Sragen,” jelasnya.
Berikut Daftar SD Negeri di Sragen yang digabung ke SD lain
1. SDN 3 Cemeng, Sambungmacan
2. SDN 1 Genengduwur, Gemolong
3. SDN 7 Sragen, Sragen Kota
4. SDN 9 Sragen, Sragen Kota
5. SDN 3 Karangasem, Tanon
6. SDN 1 Sigit, Tangen
7. SDN 2 Hadiluwih, Sumberlawang
8. SDN 1 Jabung, Plupuh
9. SDN 1 Jambanan, Sidoharjo
10. SDN 3 Newung, Sukodono
11. SDN 2 Jatitengah, Sukodono
12. SDN 3 Brojol, Miri
13. SDN 2 Sunggingan, Miri
14. SDN 3 Patihan, Sidoharjo
Baca Juga:Nihil Kasus COVID-19, Durasi PTM di Kota Cimahi Ditambah