Kluster Sekolah Perlu Diwaspadai, Yoyok Sukawi: Semua Harus Tegas Soal Prokes

Anggota DPR RI Yoyok Sukawi kembali mengingatkan soal perlunya mewaspadai prokes jikat tidak ingin terjadi kluster sekolah

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 07 Oktober 2021 | 14:08 WIB
Kluster Sekolah Perlu Diwaspadai, Yoyok Sukawi: Semua Harus Tegas Soal Prokes
Ilustrasi sekolah di tengah pandemi. Anggota DPR RI Yoyok Sukawi kembali mengingatkan soal perlunya mewaspadai prokes jikat tidak ingin terjadi kluster sekolah. (Pixabay/Alexandra Kochi)

SuaraJawaTengah.id - Kegitan belajar mengajar tatap muka di beberapa daerah sudah dimulai dalam satu bulan terakhir. Klaster sekolah tentu saja bisa berpotensi terjadinya gelombang ketiga COVID-19. 

Pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah pandemi Covid-19 memang cukup mengkhawatirkan bagi orang tua. Terutama soal kekhawatiran muncul klaster di sekolah.

Anggota Komisi X DPR RI, Yoyok Sukawi, mengatakan bayang-bayang kluster sekolah harus ada sikap tegas dari pihak terkait seperti Kementerian Pendidikn dan Kebudayaan, dinas pendidikan di daerah serta guru dan orang tua murid.

Sekolah tatap muka memang belum sepenuhnya aman. Itu sudah kami ingatkan. Namun di lain sisi dan kami memahami bahwa beberapa orang tua dan adik-adik siswa-siswi sekolah ingin PTM segera berlangsung. Dengan kondisi seperti itu, semua pihak harus kooperatif dan mau kerja sama,” tutur Yoyok Sukawi dari keterangan tertulis yang diterima SuaraJawaTengah.id di Semarang, Kamis (7/10/2021).

Baca Juga:Kehadiran Siswa 50 Persen, SMP di Balikpapan Ini Siap Jalani PTM

Oleh karena itu, Yoyok Sukawi meminta pihak sekolah dan orang tua juga tegas dalam mengawasi kegiatan PTM dari segi protokol kesehatan.

“Semua harus tegas. Sekolah juga harus tegas apabila ada murid sekolah yang kurang kooperatif dalam menjalankan prokes. Begitu pun orang tua, bapak ibu orang tua murid juga harus tegas melaporkan apabila ada pihak sekolah yang abai akan prokes. Jadi semua pihak harus kerja sama demi PTM yang aman dan nyaman,” lanjutnya.

Yoyok Sukawi juga berharap tidak muncul klaster sekolah lagi seperti yang terjadi di SMA 1 Padang Panjang dan SMP 3 dan 4 Mrebet Purbalingga.

Sekolah-sekolah tersebut menurut Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah Kemendikbudristek, Jumeri beberapa waktu lalu sempat menjadi kluster PTM.

“Semoga ya tidak ada kluster di sekolah. Kalau memang ada Bapak/Ibu guru atau anak-anak sekolah yang tidak enak badan, mending izin dulu, libur dulu supaya semuanya aman,” pungkas Yoyok Sukawi.

Baca Juga:Siswa di Bantul Positif Covid-19, Dinkes Gerak Cepat Lakukan Tracing Bertahap

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini