SuaraJawaTengah.id - Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Kabupaten Sragen mendapatkan enam laporan penemuan fosil sejak Juli 2021.
Selain itu, BPSMP Sangiran telah melakukan sekitar enam kali penyelamatan temuan fosil dari laporan warga.
“Penyelamatan temuan dari laporan merupakan fosil-fosil fauna,” kata Pamong Budaya BPSMP, Iwan Setiawan, diwartakan Solopos.com--jaringan Suara.com, Kamis (7/10/2021).
Iwan mengatakan timnya telah meninjau lokasi temuan untuk menilai kondisi geologis apakah memungkinkan fosil segera diambil atau tidak. Tim juga melakukan kajian terhadap temuan.
Baca Juga:Mobil Listrik Tak Cukup Jadi Solusi Perubahan Iklim di Indonesia
Selain itu, kata dia, BPSMP Sangiran melakukan konservasi fosil, mengawetkan, dan menyambung jika ada bagian yang patah.
Namun, Iwan belum memberikan data lebih terperinci kepada Solopos.com saat diminta hasil penyelamatan fosil baru-baru ini.
Menurut dia, temuan berasal dari wilayah Sragen dan Karanganyar. Warga yang menemukan fosil wajib melaporkan kepada petugas tetapi kadang ada jeda antara waktu penemuan dan pelaporan temuan. Temuan mayoritas bermula dari aktivitas warga di ladang.
Iwan menjelaskan kegiatan monitoring kawasan Sangiran bersama stakeholder termasuk melibatkan warga setempat tetap berlangsung setiap bulan selama pandemi sebelum setop sementara sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Baca Juga:Proses Ditemukannya Kerangka Manusia Purba yang Bikin Heboh Dunia Akademik