UAS Imbau Perempuan Agar Menolak Dinikahi Siri, Ternyata Ini Alasannya!

Nikah siri jauh lebih berisiko bagi kaum perempuan dibandingkan dengan kaum laki-laki. Salah satu alasan karena tidak ada surat nikah yang sah.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 11 Oktober 2021 | 07:12 WIB
UAS Imbau Perempuan Agar Menolak Dinikahi Siri, Ternyata Ini Alasannya!
Ilustrasi menikah di area publik. (Pexels/Quang Nguyen Vinh)

SuaraJawaTengah.id - Menikah siri sudah banyak dilakukan berbagai kalangan, termasuk di Indonesia.

Namun, Ustad Abdul Somad atau UAS memberikan imbauan mengejutkan kepada para perempuan agar jangan mau untuk menikah siri. 

UAS memaparkan, nikah siri jauh lebih berisiko bagi kaum perempuan dibandingkan dengan kaum laki-laki. Salah satu alasan karena tidak ada surat nikah yang sah.

Hal tersebut disampaikan oleh UAS dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Id Ustadz Media, diwartakan Terkini.id--jaringan Suara.com, Senin (11/10/2021).

Baca Juga:Pasangan Nikah Siri Sekarang Bisa Bikin Kartu Keluarga

“Hai, perempuan, jangan mau nikah siri, nikahnya harus jelas. Ada suami, istri ada, ada wali, ada saksi ada mahar, ada ijab dan ada qabul," kata UAS.

Maka dari itu, pihak perempuan bisa saja ditinggalkan begitu saja oleh sang suami, tetapi tidak bisa menuntut ke persidangan karena tidak adanya surat nikah.

Berbeda apabila sudah ada surat nikah, maka pihak perempuan bisa membuat laporan ke pengadilan agama jika sang suami tidak bertanggung jawab selama menjadi sepasang suami-istri.

Oleh sebab itu, pendakwah yang kerap disapa UAS tersebut lantas menyarankan apabila ingin menikah, maka ambillah jalur yang sah. UAS juga mengingatkan untuk tidak lagi melakukan pacaran karena sama saja itu perbuatan zinah.

"Kalau tidak ada ini, jangan mau nikah. Aku nasihatkan kepada engkau perempuan, jangan mau nikah siri karena yang rugi adalah perempuan, yang laki-laki? Enak aja dia," tegasnya.

Baca Juga:Gus Miftah Ungkap Orang Lakukan Nikah Siri: Para Suami yang Pengen Nikah Lagi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini