Keren Lur! Ada 14 Daerah di Jateng Nol Kasus Kematian Akibat Covid-19

Terdapat 14 daerah di Jateng yang melaporkan Nol Kasus Kematian akibat Covid-19

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 12 Oktober 2021 | 13:54 WIB
Keren Lur! Ada 14 Daerah di Jateng Nol Kasus Kematian Akibat Covid-19
Ilustrasi Covid-19. Terdapat 14 daerah di Jateng yang melaporkan Nol Kasus Kematian akibat Covid-19. (Elements Envato)

SuaraJawaTengah.id - Sebanyak 14 daerah di Jawa Tengah mencatatkan nihil angka kematian karena Covid-19, di awal Oktober 2021. Hal ini mengindikasikan, penyebaran dan penanganan virus Corona di Jateng terkendali.

Hingga 10 Oktober ini, total kasus terkonfirmasi di Jateng adalah 625.170. Sementara, penambahan kasus positif tercatat 83 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan, selama satu minggu terakhir ada 14 wilayah yang mencatatkan nol kasus kematian akibat Covid-19.

"Hingga minggu ke 40 (4-10 Oktober), selama seminggu tak ada kematian, itu ada Batang, Blora, Boyolali, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kendal, Kota Magelang, Kota Pekalongan, Kota Salatiga, Kota Tegal, Kudus, Pekalongan dan temanggung," kata Yulianto dari keterangan tertulis Selasa (12/10/2021). 

Baca Juga:Gubernur Ganjar Genjot Keterbukaan Informasi di Jateng

Meski demikian, Yulianto menyebut, masih ada beberapa daerah yang mencatatkan angka kematian akibat penyakit ini. Namun, ia mengatakan jumlahnya tidak banyak.

Yuli menambahkan, secara umum kasus kematian disebabkan oleh faktor seperti komorbiditas, usia lanjut, dan belum mendapatkan vaksinasi. Namun demikian, pihaknya akan melakukan kajian mendetail, terkait masih adanya kasus kematian akibat Covid-19 di Jateng.

"Yang mencatatkan adanya kasus kematian, jumlahnya satu orang itu di Banjarnegara, Brebes, Demak, Pati, Pemalang, Purworejo, Rembang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Tegal, dan Wonosobo," sebutnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan pemerintah dan masyarakat tidak lalai, akan kasus yang terus menurun. Mengingat saat ini mendekati liburan Natal dan tahun baru.

Ia mewanti-wanti agar tidak muncul gelombang ketiga Covid-19. Caranya, dengan menggenjot vaksinasi.

Baca Juga:Pemprov Dorong Kabupaten/Kota Lakukan Percepatan Vaksinasi

"Saya sampaikan bupati, walikota tidak lengah terhadap pengawasan masyarakat. Masker yang paling utama tidak boleh dicopot, maka mereka yang beraktifitas ekonomi, ibadah, sekolah mereka berada dalam kondisi prokes yang ketat," pungkas Ganjar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak