Top! Produk-Produk Kreasi Difabel Semarang Tembus Pasar Luar Negeri

Produk difabel di Kota Semarang dijual hingga ke luar negeri, ini kisahnya

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 23 Oktober 2021 | 11:31 WIB
Top! Produk-Produk Kreasi Difabel Semarang Tembus Pasar Luar Negeri
Saat Anna memperlihatkan barang yang dia jual. Produk-produk kreasi difabel Semarang tembus pasar luar negeri [suara.com/Dafi Yusuf]

Dia baru tahu kalau penyakit yang diderita itu adalah cerebral palsy ketika dia masuk sekolah di YPAC pada usia 5 tahun.

Keinginan Anna untuk terus belajar sangat tinggi, namun harapan itu tidak sejalan dengan kondisi masyarakat dan lingkungan yang belum bisa menerima keadaannya.

"Ada kelainan syaraf otak yang membuat tubuh sulit bergerak atau menjadi lumpuh," terangnya.

Saat ini, dia hanya mengandalkan dua jari, yakni telunjuk dan ibu jari untuk mempromosikan produk di  media sosial.

Baca Juga:Catat! Wali Kota Semarang Targetkan Vaksinasi Dosis Kedua Tuntas Akhir 2021

Dia menceritakan, semua produk yang ada di Instagram RD Shop dan yang terpajang di ruang depan merupakan produk buatan taman-taman berkebutuhan khusus.

"Cukup banyak yang membeli melalui online," jelas Anna sembari memperlihatkan produk yang sudah dia posting di media sosial.

Dengan berjualan produk-produk tersebut Anna dan teman-teman berkebutuhan khusus lainnya bisa bertahan selama masa pandemi Covid-19.

"Jadi kita walaupun di masa pandemi berusaha bagaimana  agar perekonomian teman-teman juga tercukupi," paparnya.

Selain memasarkan produk melalui online, Anna dan teman-temannya juga rutin mengikuti pameran di beberapa tempat, salah satunya di kafe hingga kecamatan.

Baca Juga:Kampanye Inklusif tentang Disabilitas di Moda Transportasi Umum

Dari usahanya itu, pemesan produk tersebut sudah sampai luar negeri. Dia menyebut beberapa produk yang paling laris adalah dompet, tas dan akar wangi yang dibentuk Warak Endok.

"Bahkan Warak Endok buatan RD Shop juga dijadikan Sovenir di kamar VIP di sebuah hotel," imbuhnya.

Sejauh ini, anggota RD Shop berjumlah 20-an orang yang mempunyai  tugas dan keahlian yang berbeda-beda. Meski masih kecil, dia berharap bisnis tersebut bisa lebih luar agar teman-teman berkebutuhan khusus yang lain juga bisa bergabung.

"Alhamdulillah sampai  saat ini testimoninya bagus-bagus. Telur  asin kita juga sudah sampai Jakarta yang memesan," ucapnya.

Salah satu pembeli Adi Mungkas mengaku suka dengan barang yang dibuat oleh Anna dan teman-teman. Dia mengaku mengetahui jualan mereka melalui instagaram.

"Kalau saya memang sedang mencari tas. Saya baru tahu kalau yang membuat ternyata orang berkebutuhan khusus," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak