Dia baru tahu kalau penyakit yang diderita itu adalah cerebral palsy ketika dia masuk sekolah di YPAC pada usia 5 tahun.
Keinginan Anna untuk terus belajar sangat tinggi, namun harapan itu tidak sejalan dengan kondisi masyarakat dan lingkungan yang belum bisa menerima keadaannya.
"Ada kelainan syaraf otak yang membuat tubuh sulit bergerak atau menjadi lumpuh," terangnya.
Saat ini, dia hanya mengandalkan dua jari, yakni telunjuk dan ibu jari untuk mempromosikan produk di media sosial.
Baca Juga:Catat! Wali Kota Semarang Targetkan Vaksinasi Dosis Kedua Tuntas Akhir 2021
Dia menceritakan, semua produk yang ada di Instagram RD Shop dan yang terpajang di ruang depan merupakan produk buatan taman-taman berkebutuhan khusus.
"Cukup banyak yang membeli melalui online," jelas Anna sembari memperlihatkan produk yang sudah dia posting di media sosial.
Dengan berjualan produk-produk tersebut Anna dan teman-teman berkebutuhan khusus lainnya bisa bertahan selama masa pandemi Covid-19.
"Jadi kita walaupun di masa pandemi berusaha bagaimana agar perekonomian teman-teman juga tercukupi," paparnya.
Selain memasarkan produk melalui online, Anna dan teman-temannya juga rutin mengikuti pameran di beberapa tempat, salah satunya di kafe hingga kecamatan.
Baca Juga:Kampanye Inklusif tentang Disabilitas di Moda Transportasi Umum
Dari usahanya itu, pemesan produk tersebut sudah sampai luar negeri. Dia menyebut beberapa produk yang paling laris adalah dompet, tas dan akar wangi yang dibentuk Warak Endok.
"Bahkan Warak Endok buatan RD Shop juga dijadikan Sovenir di kamar VIP di sebuah hotel," imbuhnya.
Sejauh ini, anggota RD Shop berjumlah 20-an orang yang mempunyai tugas dan keahlian yang berbeda-beda. Meski masih kecil, dia berharap bisnis tersebut bisa lebih luar agar teman-teman berkebutuhan khusus yang lain juga bisa bergabung.
"Alhamdulillah sampai saat ini testimoninya bagus-bagus. Telur asin kita juga sudah sampai Jakarta yang memesan," ucapnya.
Salah satu pembeli Adi Mungkas mengaku suka dengan barang yang dibuat oleh Anna dan teman-teman. Dia mengaku mengetahui jualan mereka melalui instagaram.
"Kalau saya memang sedang mencari tas. Saya baru tahu kalau yang membuat ternyata orang berkebutuhan khusus," ucapnya.