SuaraJawaTengah.id - Penanggulangan pasien Covid-19 menjadi tanggungjawab yang berat bagi pemerintah. Telat merespon, nyawa para pasien ini menjadi taruhannya.
Namun, menangani pasien Covid-19 juga menjadi resiko para tenaga medis. Tak sedikit tenaga medis harus gugur dalam tugas.
Korban Covid-19 tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun turut terpapar virus Corona. Namun demikian, Jawa Tengah rupanya mampu melewati masa kritis tersebut.
Unicef mengapresiasi kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam memberikan perhatian kepada anak terdampak Covid-19.
Baca Juga:Alhamdulillah, Rumah Sakit di Tanjungpinang Nihil Pasien Covid-19
Kepala Perwakilan Unicef Indonesia di Surabaya, Ermi Ndoen mengatakan, Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi pertama melakukan pendataan terhadap anak-anak yang kehilangan orang tua akibat Covid-19.
“Kami apresiasi Pemprov Jateng atas respon cepatnya terhadap Covid-19, terutama untuk pendataan anak-anak terdampak Covid-19 yang kehilangan orang tuanya,” kata Ermi, saat bertemu Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, di rumah dinasnya, Kamis (21/10/2021).
Ermi menambahkan, dalam mengapresiasi kinerja Pemprov Jateng, pihaknya menyerahkan sebanyak 350 boks paket pendampingan edukasi untuk anak-anak.
“Jumlah paket yang kami serahkan hari ini, ada 350 boks recretional kits (paket mainan) dan sanitizer kit-pack (paket pembersih) untuk sekitar 7.500 anak,” tambahnya.
Selain itu, Ermi juga mengatakan, Pemprov Jateng juga dianggap sangat memberikan perhatian pada pendidikan anak-anak terdampak Covid-19 tersebut.
Baca Juga:Luncurkan Program Aksi Bergizi, Yogyakarta Upayakan Cegah Anemia pada Remaja
Dia melihat, Pemprov Jateng telah menyiapkan berbagai program untuk menunjang pendidikan anak terdampak, sehingga masa depan pendidikan mereka telah terjamin.